Dark/Light Mode

Indopol Temukan Anomali, Qodari: Kegagalan Lakukan Survei

Jumat, 26 Januari 2024 22:53 WIB
Peneliti Indo Barometer M Qodari (Foto: Patra Rizki Syahputra/RM)
Peneliti Indo Barometer M Qodari (Foto: Patra Rizki Syahputra/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Peneliti Indo Barometer M Qodari menanggapi hasil survei Indopol yang menemukan anomali. Qodari menyebut, hal itu justru menunjukkan kegagalan dalam melakukan survei.

Dalam surveinya yang dilakukan pada 8-15 Januari, Indopol menemukan tingginya undecided voters alias pemilih bimbang di Jawa Timur.

Qodari menyatakan, persoalan anomali survei yang menunjukkan tingginya undecided voters, hanya menggambarkan kegagalan survei. "Berarti kalau itu dinyatakan oleh lembaga tertentu, itu adalah kegagalan melakukan survei dengan benar," kata Qodari, di Jakarta, Jumat (26/1).

Baca juga : Pegadaian Tunjuk Zulfan Adam Jadi Sekretaris Perusahaan Yang Baru

Berdasarkan pengalamannya menggelar survei sejak 2003, Qodari menemukan persentase responden yang menyembunyikan pilihan saat disurvei sangat kecil.

“Sejauh ini masyarakat di Indonesia itu tidak punya kendala untuk menyampaikan pilihannya. Justru banyak responden itu malah senang cerita," tutur Qodari.

"Jangankan sekarang, ketika era demokrasi itu sudah lama dinikmati masyarakat Indonesia, bahkan waktu dulu kami survei 2003, belum lama lepas dari Orde Baru, masyarakat Indonesia itu terbuka terhadap pilihannya," lanjutnya.

Baca juga : Prabowo Blusukan ke Cilincing, Warga Kaget Dan Terharu: Seperti Mimpi

Menurut Qodari, kalau ada responden yang tidak mau menyatakan pilihannya atau tidak mau dipetakan akan berimbas pada angka tidak tahu atau tidak menjawab atau rahasia akan menjadi besar. “Namun kenyataannya antara 3 sampai 5 persen," tuturnya.

Sebelumnya, Indopol tak merilis tingkat elektabilitas setiap Capres-Cawapres karena selama survei berlangsung menghadapi penolakan dari sejumlah kepala desa dan lurah.

Penolakan itu dinilai anomali karena tak terjadi pada beberapa survei sebelumnya. Meski demikian, dari hasil survei yang terhimpun terekam bahwa terdapat fenomena tingginya angka pemilih bimbang atau undecided voters di sejumlah wilayah.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.