Dark/Light Mode

Muhammadiyah-NU Ajak Masyarakat Kawal Pemilu Jujur Dan Adil

Minggu, 11 Februari 2024 06:26 WIB
Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (kiri) dan Sekum PP Muhammadiyah Abdul Muti (Foto: Istimewa)
Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (kiri) dan Sekum PP Muhammadiyah Abdul Muti (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) menyoroti kekhawatiran terhadap kemungkinan kecurangan dalam pelaksanaan Pemilu, yang belakangan ini terus disuarakan oleh berbagai pihak.

Kedua ormas itu menilai, masyarakat perlu ikut mengawasi dan mengawal, agar setiap kecurangan yang mungkin terjadi, dapat dimitigasi dari awal. Sehingga, berbagai hal yang dikhawatirkan menjadi penyebab terjadinya kecurangan, bisa dihindari dan dicegah.

Hal ini disampaikan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti dan Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Saifullah Yusuf yang akrab disapa Gus Ipul, dalam kesempatan ngopi bareng awak media di Jakarta, Jumat (9/2/2024).

Keduanya menjajaki kerja sama yang bisa diekplorasi, untuk lebih bersinergi. Terutama, setelah keduanya menerima penghargaan Zayed Award for Human Fraternity 2024 dari Syekh Zayed di Founders Memorial, Abu Dhabi, Senin (5/4/2024).

Baca juga : Menag Doakan Kemajuan Bangsa, Pemilu Lancar Dan Ajak Hormati Perbedaan

Zayed Award for Human Fraternity 2024 adalah penghargaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanuasian dan toleransi.

“Alhamdulillah, kami terima penghargaan. Satu paket berdua untuk Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama. Mudah-mudahan, ini bisa mendorong kedua organisasi, agar bisa berperan lebih besar dalam membangun tata kehidupan dunia yang damai. Khususnya di Tanah Air kita, Indonesia,” ujar Abdul Mu’ti.

Gus Ipul pun menimpali. Menurutnya, penghargaan tersebut dapat memotivasi Muhammadiyah dan NU, agar kuat bergandengan.  

"Apa yang dikerjakan Muhammadiyah dan NU, yang sudah berusia lebih dari 100 tahun, kini  diakui dunia internasional,” kata Gus Ipul.

Kawal Pemilu Jurdil

Baca juga : Gathering Masyarakat Indonesia Meriahkan Pemilu Di KBRI Dhaka Bangladesh

Pertemuan di tengah suasana babak akhir kampanye itu meluas pada pembicaraan terkait pelaksanaan pemilu, yang dikhawatirkan tidak berlangsung dengan jujur dan adil (jurdil).

Gus Ipul yang sudah beberapa kali ikut kontestasi pilihan langsung mengungkapkan, isu kecurangan memang selalu mewarnai setiap event Pemilu.

Aturan terkait hal ini sudah cukup jelas. Jika terjadi kecurangan, apa pun tindakannya, sudah ada proses dan prosedur penyelesaiannya. Begitu juga cara membuktikannya.

Karena itu, Gus Ipul mengajak publik untuk bersama mengawal agar Pemilu benar-benar jujur adil, transparan. Semua melakukan tugas sesuai fungsinya masing-masing.

Baca juga : Kompak, NU-Muhammadiyah Minta Pemenang Pilpres Tak Jumawa, Yang Kalah Legawa

"Saya percaya, semua elemen-elemen yang ada ini bisa bertindak sesuai dengan kewenangannya masing-masing,” tutur Gus Ipul.

Senada,  Abdul Mu’ti mengatakan, kekhawatiran berbagai pihak terhadap kecurangan pemilu, hanya merupakan peringatan dini saja.

Menurutnya, ini adalah peringatan awal, agar semua pihak melaksanakan Pemilu secara langsung umum bebas, rahasia (luber).

"Kita semua harus mengawal Pemilu ini. Teman-teman media juga perlu ikut mengawal, agar setiap kecurangan yang mungkin terjadi dapat dimitigasi dari awal. Sehingga, berbagai hal yang bisa menjadi penyebab terjadinya kecurangan, dapat diantisipasi," cetus Abdul Mu'ti.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.