Dark/Light Mode

Angka Kematian Penyelenggara Pemilu

Data KPU 71 Orang, Data Kemenkes 84 Orang

Selasa, 20 Februari 2024 07:25 WIB
Ketua KPU Hasyim Asyari saat konferensi Pers bersama terkait perkembangan kesehatan petugas penyelenggara pemilu di Gedung Adhyatma Kemenkes RI, Jakarta, Senin 19/2/2024. (Foto: Twitter X/KPU)
Ketua KPU Hasyim Asyari saat konferensi Pers bersama terkait perkembangan kesehatan petugas penyelenggara pemilu di Gedung Adhyatma Kemenkes RI, Jakarta, Senin 19/2/2024. (Foto: Twitter X/KPU)

RM.id  Rakyat Merdeka - Jumlah petugas penyelenggara pemilu yang meninggal terus bertambah. Berdasarkan data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) per Minggu (18/2/2024), jumlah petugas pemilu yang meninggal dunia sudah mencapai 71 orang.

“Berdasarkan monitoring kami, terhadap status atau situasi teman-teman dan sahabat-sahabat kami para penye­lenggara pemilu badan ad hoc, terutama pada peak season yang bebannya berat pada tanggal 14 Februari sampai 18 Februari 2024 jam 23.58 WIB, dalam catatan kami yang meninggal ada 71 orang,” ujar Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari dalam keterangannya, Senin (19/2/2024).

Hasyim merinci petugas pemilu yang meninggal, yaitu 1 anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), 4 ang­gota Panitia Pemungutan Suara (PPS), 42 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan 24 orang Perlindungan Masyarakat (Linmas) yang menjaga keamanan kegiatan pemun­gutan penghitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Baca juga : DPRD Kasih Deadline Tahun Ini Harus Kelar

“Sedangkan jumlah petugas pemi­lu yang sakit sebanyak 4.567 orang. Rinciannya, 136 anggota PPK, 696 ang­gota PPS, 3.371 petugas KPPS dan 364 anggota Linmas,” sebutnya.

Hasyim mengatakan, petugas penye­lenggara pemilu yang meninggal dunia akan diberikan santunan setelah dilaku­kan verifikasi dan pelengkapan dokumen. Santunan yang diberikan sebesar Rp 36 juta dan bantuan biaya pemakaman sebesar Rp 10 juta. Besaran santunan telah diatur berdasarkan Surat Menteri Keuangan S-647/MK.02/2022 melalui Satuan Biaya Masukan Lainnya (SBML) tahapan pemilihan umum dan tahapan pemilihan.

“Saat ini, santunan yang telah disalur­kan sebanyak 4 orang anggota badan ad hoc yang meninggal,” sebut Hasyim.

Baca juga : Inter Milan Vs Atletico Madrid, Ujian Untuk Si Ular Besar

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, jumlah petugas Pemilu 2024 yang meninggal dunia turun jauh dari Pemilu 2019. Kata dia, dari total 84 petugas Pemilu 2024 yang meninggal dunia, 71 orang dari unsur KPU dan 13 orang dari Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu).

“Jumlah yang meninggal hanya 16 persen dibandingkan Pemilu 2019 yang diatas 500-an,” klaim Budi dalam jumpa pers di Kemenkes, Jakarta Pusat, Senin (19/2/2024).

“Jadi memang terjadi penurunan yang sangat drastis dari jumlah petugas pemilu yang wafat pada saat bertugas diband­ingkan pemilu sebelumnya,” sambung Budi.

Baca juga : Konsisten, Sinner Raih Juara

Namun demikian, kata Budi, Kemenkes terus berupaya menekan angka kematian petugas pemilu. Dia mengatakan, satu nyawa hilang sudah terlalu berharga. Saat ini angka kema­tian penyelenggara pemilu sudah turun lebih dari 80 persen lebih. Bahkan, ka­lau bisa tidak ada penyelenggara pemilu yang meninggal dunia.

“Kami doakan semoga para almarhum ini diampuni dosanya dan diterima amal ibadahnya,” pungkas Budi.

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Selasa, 20 Februari 2024 dengan judul Angka Kematian Penyelenggara Pemilu, Data KPU 71 Orang, Data Kemenkes 84 Orang

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.