Dark/Light Mode

Ace Tausiah di Bukber Rakyat Merdeka

Alhamdulillah, Kita Telah Lewati Pemilu dengan Baik

Sabtu, 6 April 2024 08:20 WIB
Dari kiri: Direktur Utama Rakyat Merdeka Kiki Iswara Darmayana, Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily, dan Pemimpin Redaksi Rakyat Merdeka Riki Handayani. (Foto: Kharizal Anwar/RM)
Dari kiri: Direktur Utama Rakyat Merdeka Kiki Iswara Darmayana, Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily, dan Pemimpin Redaksi Rakyat Merdeka Riki Handayani. (Foto: Kharizal Anwar/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemilu 2024 berlangsung pada Rabu, 14 Februari lalu, menjadi ajang pencoblosan satu hari terbesar di dunia. Beruntung, masyarakat Indonesia berhasil melewatinya dengan baik.

Hal tersebut disampaikan Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily saat mengisi tausiah di acara buka bersama Rakyat Merdeka, di Gedung Graha Pena, Jalan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (5/4/2024). Acara ini diikuti jajaran redaksi, manajemen, dan administrasi Rakyat Merdeka. Dari pimpinan Rakyat Merdeka hadir antara lain Direktur Utama Kiki Iswara Darmayana, Direktur Pemberitaan Ratna Susilowati, Pemimpin Redaksi Riki Handayani, Wakil Pemimpin Redaksi Kartika Sari, dan Pemimpin Redaksi RM.id Firsty Hestyarini.

Ace bersyukur karena pesta lima tahunan ini berhasil dilewati dengan baik tanpa terjadi perpecahan di tengah masyarakat. Sehingga ibadah di Bulan Ramadan bisa dilakukan dengan khusyuk.

"Alhamdulillah Ramadan kali ini kita bisa makan-makan tanpa hiruk-pikuk politik. Untung Pilpres cuma satu putaran. Kalau dua putaran, mungkin kita masih ribut soal polarisasi politik. Tentu ini membuat kita sekarang lebih khusyuk beribadah, khususnya bagi saya sebagai seorang politisi," ujar Wakil Ketua Komisi VIII DPR ini.

Ace mengatakan, keberhasilan tersebut tak terlepas dari pengalaman masyarakat Indonesia menghadapi Pemilu. Menurutnya, saat ini masyarakat sudah tidak mudah untuk dikotak-kotakkan, meski punya jagoan politik yang berbeda, baik dalam Pilpres maupun Pileg.

"Alhamdulillah, secara umum kita patut bersyukur, masyarakat kita sudah biasa menghadapi perbedaan. Semoga ini menjadi kekuatan kita sebagai bangsa dan saya yakin di tengah perbedaan-perbedaan itu menjadi kekuatan untuk jadi negara yang lebih baik," ucap Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat ini.

Baca juga : DPR Sudah Reses, Angket Pilpres Game Over

Dia kemudian bercerita tentang kiat-kiat menghadapi ujian kehidupan agar mendapat pertolongan Allah SWT. Menurutnya, setiap orang pasti punya ujian sendiri-sendiri.

Misalnya, kata Ace, orang miskin diuji dengan kemiskinan. Orang kaya diuji dengan hartanya. Orang berpuasa diuji menjaga hawa nafsunya. Suami juga diuji apakah bisa adil dan benar. Istri juga diuji kepatuhannya kepada suami. 

Karena itu, kata Ace, semua orang harus bersikap sabar dan patuh pada aturan agama. Dia menekankan, jika orang kaya tidak menggunakan harta bendanya dengan baik, maka mudah bagi Allah untuk mengambilnya kembali.

"Karena semua itu sangat mudah bagi Allah. Salah satunya misalnya bagi pejabat tiba-tiba dipanggil KPK, dan meruntuhkan wibawanya," ungkapnya. 

Dia lantas mengutip satu ayat Al-Quran yang menyebutkan, keberhasilan seseorang dalam hidup tergantung dari usahanya sendiri. Ace menekankan, usaha itu perlu dibarengi dengan kemampuan agar hasilnya optimal. Sebab, agama mengajarkan, tidak cukup jika hanya bekerja keras tanpa punya ilmu pengetahuan yang cukup. 

"Orang yang punya ilmu jauh lebih tinggi derajatnya. Apalagi kalau disertai dengan keimanan," ujarnya.

Baca juga : Prabowo-Puan Lagi Atur Ketemuan

Hal serupa, kata Ace, juga berlaku dalam beribadah, seperti puasa. Menurutnya, puasanya orang berilmu lebih bernilai ibadahnya dibanding orang yang tidak berilmu. Ilmu yang dimiliki seseorang akan membuat kualitas ibadahnya lebih baik daripada ibadahnya orang yang beragama tanpa ilmu hanya karna semangat saja. "Karena ibadah orang tanpa ilmu belum tentu afdol," imbuhnya.

Di dunia politik, Ace mengaku terus mengingatkan kader Partai Golkar untuk mengemban amanat masyarakat dengan baik. Apalagi Golkar keluar sebagai pemenang Pileg. Menurut Ace, kemenangan itu hakekatnya kekuasan yang diberikan rakyat dan diatur Allah.

"Allah akan berikan kekuasan itu kepada yang dikehendaki, tapi Allah juga bisa menarik kekuasaan tersebut dari orang yang dikehendaki dan Allah juga menghinakan seseorang yang dikehendaki," jelasnya.

Maka itu, kata Ace, kewajiban yang perlu dituntaskan kader Golkar terpilih adalah bagaimana mengisi kekuasaan tersebut dan selalu ingat kepada yang memberikannya serta menggunakannya dengan baik. "Kenapa saya ingatkan di Golkar seperti itu? Karena kadang orang berkuasa lupa diri, dan mengalami kehinaan dan bahkan kehancuran," ungkapnya.

Ace juga mengatakan bahwa tidak ada kekuasaan yang sifatnya langgeng. Maka dari itu pesan-pesan moral dalam agama seperti ini penting untuk dimiliki tokoh-tokoh bangsa. "Karena nanti mereka akan bersikap otoriter jika tidak ada yang mengingatkan," sambungnya.

Ace lalu membahas struktur pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih. Menurutnya, harus ada pihak-pihak yang berada di luar koalisi untuk menjaga jalannya roda pemerintah.

Baca juga : Beginilah Kelakuan Anggota DPR, Beres Sidang Teriak ”THR Bu Ketua...”

Jika tidak ada yang menjadi oposisi, Ace khawatir pemerintah akan berlaku otoriter karena banyak mendapat dukungan politik. "Kekuasaan harus ada checks and balances. Kalau tidak ada, nanti masyarakat akan tidak sehat," ungkapnya.

Fungsi pengawasan itu, kata Ace, juga dimiliki media. Menurutnya, media punya peran mengingatkan pemerintah jika ada kebijakan yang dirasa dapat berdampak negatif kepada masyarakat. Dalam kondisi ini, kekuataan pers menjadi penting.

"Karena itu, tentu kita berharap dengan kekuataan yang dimiliki Rakyat Merdeka sebagai pers selalu mengingatkan pemerintah yang berkuasa. Kalau tidak, nanti kita semua terseret ke dalam sistem politik yang tidak sehat," ucapnya.

Meski begitu, Ace menekankan, Golkar pada hakikatnya merupakan partai yang akan tetap berada di dalam kekuasaan. Sebab, para politisi Golkar bukan tukang ngomong, tapi tukang kerja. "Dan politisi yang kerja itu harus diamanahi pekerjaan di pemerintahan," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.