Dark/Light Mode

Pembangunan Terhambat, Eks Bupati Intan Jaya Harap Konflik Selesai

Rabu, 11 Januari 2023 20:04 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Mantan Bupati Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah, Natalis Tabuni mengakui, mundurnya pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan di Intan Jaya selama 5 tahun terakhir tidak terlepas dari konflik berkepanjangan yang melanda Intan Jaya.

Natalis menegaskan, konflik tersebut akarnya adalah konflik atau perang ideologi dari kelompok sipil bersenjata yang berseberangan dengan NKRI. Bukan konflik suku atau konflik politik.

Saat acara syukuran pelantikan Pj Bupati Intan Jaya di Sugapa, Sabtu (8/1) pekan lalu, Natalis menginginkan pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan di Intan Jaya di bawah kepemimpinan Pj Bupati Apolos Bagau bisa berjalan kembali dalam suasana damai.

Sehingga, pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan bisa berjalan dengan baik dan aktivitas masyarakat berjalan normal.

Baca juga : Korban Jangan Takut Melapor

"Sungguh dengan hadirnya Pj Bupati artinya Tuhan Memberikan Indah Pada waktunya, yang artinya kita ingin agar pembangunan di Intan Jaya dapat berjalan normal kembali," bebernya, kepada wartawan, Rabu (11/1).

Pendidikan, kesehatan, pelayanan masyarakat, aktivitas ASN kembali berjalan dalam suasana damai.

"Ini pesan saya sehingga kita segera akhiri ketertinggalan kita selama ini akibat konflik yang tidak berkesudahan," ungkap Natalis.

Natalis mengatakan, pada periode pertama kepemimpinannya, sejak pemekaran Kabupaten Intan Jaya (2012-2017) hampir tidak ada konflik bersenjata di Intan Jaya.

Baca juga : PDI Perjuangan Kerahkan 12 Ribu Satgas Cakra Buana Unjuk Kekuatan Di HUT Ke 50

Ia ingat ketika itu, pemerintahannya mulai melakukan banyak terobosan pembangunan. Pelayanan masyarakat dan penyelenggaraan pemerintahan berjalan baik dan aktivitas masyarakat berjalan normal, termasuk pelayanan Pendidikan dan Kesehatan mengalami kemajuan, sehingga IPM Intan Jaya saat itu naik signifikan.

"Saat itu kita sudah mulai mimpi-mimpi tinggi membangun jalan sampai ke Magataga tembus ke Enaratoilai, bangun jalan darat sampai ke Beoga tembus ke Hitadipa. Jalan rintis ke sana, dari Biandoga datang. Perkantoran kita sudah bangun, listrik menyala. Pak PJ Bupati juga yang kerja karena beliau Kepala Dinas PU saat itu," ungkapnya.

Namun, semua rusak dan hancur sejak kehadiran kelompok masyarakat sipil bersenjata, sampai akhirnya terjadi konflik berkepanjangan.

"Itulah penyebab kemunduran kita sebenarnya," jelas Natalis.

Baca juga : Pengamat Dukung Pembangunan Pemanfaatan Tenaga Nuklir Di Tanah Air

Mengutip tema Natal ‘Pulanglah Mereka ke Negerinya Melalui Jalan Lain’ Natalis berharap agar semangat pembaharuan benar-benar menjadi semangat seluruh masyarakat Intan Jaya dan perangkat pemerintahan.

Dia meminta masyarakat mendukung penuh kepemimpinan Pj Bupati Apolos. Juga, mengakhiri konflik. Diingatkannya, perang tidak membawa manfaat, malah membawa kemunduran.

"Saudara-saudaraku, orang lain di luar sana sudah hebat-hebat, sekolah sudah tinggi-tinggi, malah ada yang sudah mau calon gubernur. Dan kita di Intan Jaya sibuk perang terus, akibatnya pembangunan semua mundur. Dari hati yang paling dalam saya berpesan ayo dukung kepemimpinan yang baru ini. Kita bangkit lagi, kita raih kemenangan untuk Intan Jaya yang damai, sejahtera, adil dan maju," pungkas Natalis. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.