Dark/Light Mode

Mahasiswa Minta Pilkada Serentak Kedepankan Protokol Kesehatan

Rabu, 8 Juli 2020 19:03 WIB
Mahasiswa Minta Pilkada Serentak Kedepankan Protokol Kesehatan

RM.id  Rakyat Merdeka - Mahasiswa mendukung diselenggarakannya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 di tengah pandemi Covid-19, asalkan mengedepankan protokol kesehatan demi pencegahan penularan virus.

Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia ( HIKMAHBUDHI) Ari Sutrisno mengatakan, perlu adanya pemanfaatan teknologi guna menyelenggarakan pesta demokrasi yang tetap mengutamakan keselamatan masyarakat.

"Rakyat jangan sampai jadi korban virus corona di tengah pilkada dan perlu adanya digitalisasi pilkada yang walapun tidak bisa dalam waktu dekat ini untuk opsional ketika ada bencana seperti saat ini," kata Ari Sutrisno, di acara webinar Mahasiswa Mendukung Penyelenggaraan Pilkada Serentak di Jakarta, Rabu (8/7).

Mahasiswa, lanjutnya, juga mendukung pelaksanaan yang aman dan damai, sehingga tujuan utamanya bisa tercapai. Ari mengajak para mahasiswa harus cerdas dalam menyaring isu hoaks atau informasi bohong di tengah pilkada.

Baca juga : Angkasa Pura I Terus Monitor Pelaksanaan Protokol Kesehatan AKB Di Bandara

Sehingga pada akhirnya, mereka bisa turut membantu sosialisasi dan pendidikan politik di tengah masyarakat.

Sementara, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Imanuel Cahyadi, menilai Pilkada bukan soal mendukung atau tidak mendukung.

Tapi persoalan bagaimana pelaksanaan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 tentang Pilkada.

"Karena potensi money politic atau politik uang sangat berpotensi terjadi karena kondisi krisis sosial dan ekonomi di tengah pandemi Covid-19," kata dia.

Baca juga : Potong Kurban, Baznas Utamakan Protokol Kesehatan

Selain itu, peluang penyalahgunaan anggaran juga sangat berpotensi terjadi di tengah kondisi seperti sekarang. Hal ini menjadi persoalan tersendiri dalam perhelatan pesta demokrasi semasa mewabahnya virus corona.

"Terutama bagi calon pertahanan yang hari ini sebagai kepala gugus tugas penanggulangan COVID-19 di daerah," tutur Imanuel.

Di samping itu, ada keraguan terhadap hasil dari pilkada serentak saat ini. Terutama kualitas kepala daerah yang keluar sebagai pemenang.

"Beban pemulihan ekonomi yang akan dihadapkan oleh para calon pemimpin di daerah. Kemudian kualitas pemimpin yang dihasilkan dalam pilkada di tengah pandemi patut diragukan," tambah Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI) Benidiktus Papa.

Baca juga : Di Era The New Normal, Yuk Ajarkan Anak Protokol Kesehatan

PMKRI sendiri mengajak seluruh masyarakat terutama mahasiswa, mengawal proses penyelenggaraan pilkada. Sehingga hasil yang diperoleh merupakan yang terbaik.

"Jadikan pilkada ini sebagai ajang pesta yang esesnsinya untuk memilih pemimpin, tidak untuk saling menjatuhkan," tandasnya. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.