Dark/Light Mode

Jika Demokrat dan PKS Nggak Majukan Jago

Bobby Vs Petahana, Pilkada Kota Medan Kurang Sedap

Senin, 3 Agustus 2020 07:14 WIB
Akhyar Nasution (kiri) dan Bobby Nasution (Foto: Istimewa)
Akhyar Nasution (kiri) dan Bobby Nasution (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pilkada Kota Medan 2020 dinilai defisit demokrasi. Kurang nikmat dilihat. Ini karena hanya ada dua kandidat bertarung: menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution, dan petahana Akhyar Nasution.

Demikian disampaikan pengamat politik dan pemerintahan Kota Medan, Shohibul Anshor Siregar, kemarin. “Pilkada Kota Medan 2020 kurang dapat dinikmati publik karena defisit demokrasi,” kata Shohibul. 

Baca juga : Bansos Diboncengi Petahana, Pilkada Berjalan Tidak Sehat

Shohibul menyebutkan, kota besar sekelas Medan, suka atau tidak, rupanya hanya terbentur pada dua nama kandidat saja. Faktanya, kedua calon (Bobby dan Akhyar Nasution) sama-sama bermarga Nasution. Keduanya pun sama-sama berasal dari satu partai: PDIP

“Faktanya memang Akhyar Nasution adalah kader yang dibesarkan dan ikut membesarkan PDIP. Meski belakangan diberitakan Akhyar Nasution sudah pindah ke Demokrat, hal itu tidak mengubah fakta bahwa ia adalah kader PDIP. Juga fakta bahwa untuk proses pencalonan Pilkada Kota Medan 2020, Bobby pun diberitakan media sudah mendaftar jadi anggota PDIP,” jelas dosen Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) ini. 

Baca juga : Masih 2 Tahun Lagi, Golkar Sudah Ngebet Ajuin Dua Jagonya di Pilkada Banten dan Kota Tangerang

Disebutkan, demokrasi di Pilkada Kota Medan jelas tidak menggambarkan kesehatan proses politik. Secara demografis dan sejarah politik, Kota Medan adalah miniatur Indonesia. Tetapi demokrasi seakan sudah berhenti di sini. Mandek, dan gagal mengembangkan diri jadi proses pembelajaran politik. 

“Mereka yang keberatan dengan pendapat saya, tentu akan memberi tahu sesuatu yang sudah saya ketahui lama, bahwa sesungguhnya tidak ada regulasi yang mematangkan perebutan kekuasaan melalui pilkada di antara dua atau lebih dari marga sama (Nasution) dan dari satu partai (PDIP) saja,” bebernya. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.