Dark/Light Mode

PKS-PKB Garap Paslon Baru di Pilkada Indragiri Hulu

Jumat, 14 Agustus 2020 20:00 WIB
Ketua DPW PKS Provinsi Riau, Hendry Munief. [Foto: riauaktual.com]
Ketua DPW PKS Provinsi Riau, Hendry Munief. [Foto: riauaktual.com]

RM.id  Rakyat Merdeka - Poros PKS-PKB di Pilkada Indragiri Hulu (Inhu) sedang pusing. Pasalnya, Sekretaris DPW PKB Riau, Ade Agus Hartanto mundur dari bursa pencalonan. Padahal, dia akan diduetkan dengan kader PKS, Rizal Zamizami.

Kabar mundurnya Ade dari bursa Pilkada Inhu disampaikan Ketua DPW PKS Riau, Hendry Munief. Dia mengatakan, Ade Agus Hartanto telah menyatakan mengundurkan diri kepada PKS-PKB. Yang bersangkutan mengaku belum siap.

"Kemarin kita sudah bertemu dengan Pak Ade Agus Hartanto. Beliau mengatakan saat ini tidak siap maju," ujarnya, Kamis (13/8).

Hendry tidak menjelaskan secara rinci dalam hal apa Ade tidak siap dicalonkan. Kendati begitu, koalisi PKS-PKB di Pilkada Inhu tidak akan bubar, karena masalah ini. Kedua partai akan tetap bertarung bersama namun dengan komposisi calon yang berbeda.

Baca juga : PKB Dorong 7 Kader Maju Di Pilkada Jabar

Terkait komposisi paslon usai mundurnya Ade, Hendry mengungkapkan PKS-PKB kemungkinan besar akan mengusung Rizal Zamizami-Yogi Susilo. Nama Yogi bahkan diusulkan sendiri oleh Ade. "Beliau mengusulkan kader yang lain, yakni Pak Yogi Susilo," ungkapnya.

Sekalipun komposisi paslon sudah ditemukan, namun Hendry mengungkapkan, pembahasan Rizal-Yogi hingga kini belum usai di tingkat PKB. Paket ini masih dalam tahap pembahasan di tingkat pengurus provinsi PKB sebelum diusulkan ke DPP.

Alasan Rizal-Yogi belum dapat lampu hijau dari DPW PKB, sebut Hendry, karena Ketua DPW PKB Riau, Abdul Wahid, diduga masih menginginkan Ade tetap maju.

"Pak Wahid (Ketua DPW PKB Riau) minta waktu ke kita untuk beberapa hari ke depan agar mendapatkan keputusan yang terbaik. Jadi memang Pak Ade sudah menyatakan tidak mau maju. Namun saya lihat Pak Wahid masih berharap beliau maju," jelasnya.

Baca juga : PAN Jagoin Rudini-Samsudin Di Pilkada Kotawaringin Timur

Diketahui, PKS-PKB hampir dipastikan bakal membangun koalisi untuk menghadapi Pilkada Inhu. Pasalnya, kedua partai sudah membuat kesapakatan bersama akan menduetkan masing-masing kadernya.

Saat Pileg 2019, PKB menyabet 4 kursi di DPRD Inhu dan PKS juga memiliki 4 kursi. Adapun total kursi DPRD Inhu adalah 40 kursi. Dengan modal 8 kursi, PKS dan PKB sudah bisa masuk gelanggang pilkada dan menantang pasangan Rezita Meylani-Junaedi Rahmar. Rezita adalah istri dari Bupati Inhu, Yopi Arianto. Pasangan Rezita-Junaedi saat ini sudah mendapatkan dukungan dari Nasdem dan Golkar.

Secara terpisah, ketidakpastian juga masih menyelimuti PDIP Riau. Pasalnya, di pengumuman paslon gelombang III pada 11 Agustus lalu, nama paslon untuk Pilkada Inhu tidak disebutkan oleh Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Hal yang sama juga terjadi untuk Pilkada Siak, Riau.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPD PDIP Provinsi Riau, Syafaruddin Poti mengamini belum adanya rekomendasi untuk Pilkada Inhu dan Siak ini. Dia juga menegaskan tidak mau menebak-nebak nama calon yang akan diusung partainya. Namun, dia berkeyakinan, calon yang didukung nantinya akan menang.

Baca juga : Bos KPK Berikan Arahan Pilkada Bersih Di Lampung

"Tentu yang kita dukung di Siak dan Inhu, paslon yang diyakini bakal menang. Siapa orangnya, akan diumumkan sekitar 18 Agustus nanti," ujarnya. SSL

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.