Dark/Light Mode

Penilaian Direktur Eksekutif IPR

Nyoblos Di TPS Mobile, Politik Uang Dikhawatirkan Masih Menggurita

Senin, 5 Oktober 2020 06:32 WIB
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin. (Istimewa)
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin. (Istimewa)

 Sebelumnya 
Jika sistem TPS berjalan ini tak bisa diterapkan, Syamsul menyarankan, perlu waktu satu hari sebelum pemungutan suara. Atau, paling awal saat pemungutan suara sebelum jadwal warga lainnya datang.

Agar transmisi Covid-19 dapat terkendali, jelasnya, seharusnya TPS khusus perlu disiapkan. Antara lain, TPS khusus orang dengan kontak erat, TPS khusus suspek, TPS khusus probable dan TPS khusus terkonfimasi positif Covid-19.

Baca juga : Money Politics Bikin UMKM Makin Tertinggal

Sebelum masuk ke TPS, setiap pemilih disarankan mengecek suhu badan. Jika ada yang bersuhu lebih dari 37,5 derajat Celsius, atau menunjukkan gangguan pernapasan, agar diarahkan ke TPS khusus dengan sarana pengamanan lebih tinggi.

Syamsul menyebutkan, selama proses pemungutan suara, akan terjadi interaksi antar pemilihan maupun pemilih dengan petugas.

Baca juga : Prabowo Diingatkan Ayat Kufur Nikmat

“Jika selama interaksi tidak dilakukan pemisahan antara pemilih sehat, suspek, probable maupun terkonfirmasi, semakin meningkatkan transmisi Covid-19 di masyarakat,” tutur Guru Besar Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran ULM ini.

Sedangkan untuk menekan kerumunan banyak massa, lanjut Syamsul, perlu pembatasan jumlah pemilih hanya 50 persen dari jumlah normal pemilih dalam 1 TPS.

Baca juga : KPU Depok Batasi Dana Kampanye Paslon

Dengan pembatasan jumlah ini, diharapkan konsistensi jaga jarak 1,5 meter dapat terjaga. “Penerapan protokol kesehatan saja masih dianggap belum mampu mencegah terjadinya transmisi Corona. Namun melalui pendekatan komprehensif, diharapkan klaster pilkada dapat dihindari,” pungkasnya. [EDY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.