Dark/Light Mode

Debat Cabup Teluk Bintuni

Piet-Matret Janji Naikkan Bantuan Padat Karya 2 Kali Lipat

Sabtu, 28 November 2020 17:32 WIB
Pasangan nomor urut 1, Ali Ibrahim Bauw dan Yohanis Manibuy (kiri) dan Pasangan nomor urut 2, Petrus Kasihiw, MT dan Matret Kokop (kanan).
Pasangan nomor urut 1, Ali Ibrahim Bauw dan Yohanis Manibuy (kiri) dan Pasangan nomor urut 2, Petrus Kasihiw, MT dan Matret Kokop (kanan).

RM.id  Rakyat Merdeka - Calon Bupati dan Wakil Bupati Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat, Petrus Kasihiw, MT dan Matret Kokop (PMK2) berjanji akan meningkatkan kualitas pendidikan, perekonomian masyarakat, dan penanganan Covid-19.

Demikian disampaikan calon pasangan nomor urut dua dalam debat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Teluk Bintuni yang ditayangkan TVOne, Jumat (27/11). Debat ini mengusung tema “Membangun Kabupaten Teluk Bintuni Sejahtera dalam Harmoni Keberagaman".

Dalam pemaparannya, Petrus mengatakan, bila kembali terpilih menjadi bupati, dia akan menaikan bantuan program padat karya, dari Rp 1 miliar menjadi Rp 2 miliar di 28 distrik.

"Kemudian, bantuan modal usaha dari Rp 5 miliar per tahun menjadi Rp 10 miliar. Lalu bantuan keagamaan, bantuan rumah rakyat minimal 500 unit," tuturnya.

Baca juga : Kecam Penyiksaan TKI, Kemlu Sampaikan Tuntutan Kepada Dubes Malaysia

Selain itu, ada juga program paket pedesaan dan perkotaan untuk pengusaha asli Papua dan pengusaha lokal. "Termasuk beasiswa tambahan untuk siswa dan mahasiswa berprestasi," ujar dia.

Menanggapi hal itu, pasangan nomor urut satu Ali Ibrahim Bauw dan Yohanis Manibuy (AYO) mengatakan, bila terpilih, mereka akan menyediakan pendidikan dan kesehatan gratis, serta peningkatan pendidikan keagamaan yang lebih ketat.

Kemudian, dalam memajukan perekonomian Bintuni, AYO akan membangun kerja sama masyarakat adat dan kearifan lokal tanpa merusak lingkungan. Program unggulan yang mereka tawarkan adalah dengan membangun ekowisata pada hutan mangrove di Kabupaten Teluk Bintuni.

“Kita akan melestarikan mangrove dengan merehabilitasi hutan yang mati. Kemudian, kita akan membangun cottage yang ramah lingkungan. Tujuannya adalah menjadi mangrove nomor satu di dunia dan berguna bagi warga Bintuni,” kata Ali.

Baca juga : Nurbaya Ajak Dunia Internasional Jadikan Bumi Tempat Layak Hidup

Pernyataan tersebut mendapat sanggahan pedas dari Paslon nomor dua. Soalnya, kawasan mangrove Teluk Bintuni merupakan Cagar Alam. Biota dan tumbuhan yang ada di dalamnya tidak boleh diotak atik. Petrus pun menyayangkan program tersebut.

Mengenai pendidikan dan kesehatan gratis pun, saat ini sudah berjalan. "Ke depan tinggal ditingkatkan lagi," kata Petrus.

Sementara mengenai penanganan Covid-19, Petrus dan Matret menegaskan, apa yang sudah ada saat ini juga akan ditingkatkan lagi. Hal ini demi mengantisipasi adanya wabah Covid-19 gelombang dua. Menurutnya, penanganan Covid-19 saat ini sudah sangat baik.

"Teluk Bintuni yang tadinya zona merah, turun. Jumlah pasien Covid-19 yang tadinya 600 orang lebih, sekarang tinggal 17 orang," bebernya.

Baca juga : Please, Jangan Buat Pesta Pilkada Jadi Duka Rakyat

Ke depan, untuk meningkatkan penanganan ini pihaknya akan menggratiskan biaya swab dan rapid test. "Kemudian kami juga membangun posko screening (orang yang keluar masuk Bintuni)," tandasnya.[OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.