Dark/Light Mode

Amerika Dan Detoks Politik Kita

Kamis, 6 Januari 2022 06:40 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Amerika Serikat kewalahan. Covid-19 melonjak drastis. Berkali-kali lipat. Rumah sakit kebanjiran pasien. Pasien anak-anak juga meningkat cepat. Indonesia bisa bercermin.

Para pakar di AS, seperti Dr Anthony Fauci mengkhawatirkan mereka yang belum divaksin. Karena, yang sudah divaksin saja masih bisa kena, apalagi yang belum. Karena itu, dia berseru: ayo vaksin.

Baca juga : Flurona, Pirona Dan Garona

Di AS, baru 62 persen yang divaksin lengkap. Jumlahnya 204 juta. Sisanya belum. Banyak faktor kenapa belum divaksin.

Salah satunya, ideologi. Pilihan politik. Beberapa survei menyebut, pendukung Partai Republik, lebih tepatnya pendukung Donald Trump, yang kalah dalam pemilu lalu, menolak divaksin. Bisa jadi mereka terpengaruh oleh kampanye anti vaksin.

Baca juga : Tahta Dan "Rakyat Gorengan"

Pakar politik di AS mencurigai, keengganan ini dipengaruhi faktor politik. Karena, kalau vaksinasi gagal, kesalahan akan ditimpakan kepada Presiden Joe Biden dari Partai Demokrat.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.