Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Polarisasi Akan Menguat?

Kamis, 30 Juni 2022 06:39 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Kapan cebong-kampret-kadrun akan berakhir? Pada akhirnya, apakah akan ada pemenang? Atau, di titik tertentu akan terjadi blending serta perkawinan campur sehingga melahirkan varian baru? Atau, di ujungnya, keduanya akan mati, bersamaan?

Beberapa survei menyebutkan, masyarakat sudah muak dengan panasnya polarisasi. Masyarakat menilai, buzzer dan influencer sebagai penyubur polarisasi. Mereka ada di dua kubu.

Baca juga : Membangun Warisan Politik Keluarga

Buzzer dan influencer bergerak di media sosial. Sementara masyarakat justru mendapat informasi atau berita dari media sosial.

“Parahnya” lagi, sebagian publik hanya mau mendengar atau membaca apa yang ingin mereka dengar dan baca. Dari influencer yang sekubu.

Baca juga : Mengobati "Candu Politik"

Dari sini terjadilah kaderisasi polarisasi. Apalagi masing-masing kubu menghadirkan “musuh” yang dipersepsikan akan menghancurkan kelompoknya.

Ketakutan akan “musuh”, menguatkan polarisasi. Sama seperti Amerika Serikat yang dulu menjadikan komunis sebagai musuh. Atau Uni Sovyet yang menjadikan kapitalisme serta Barat sebagai pihak yang harus diperangi.

Baca juga : Tangis-Tawa Di 2 Panggung

Musuh yang direkayasa atau musuh yang memang murni ada, terus diamplifikasi sehingga bisa memompa adrenalin permusuhan.

Selagi masih ada musuh, pihak A dan pihak B, polarisasi akan terus tumbuh. Setiap masalah akan selalu dilihat dari kacamata kubu masing-masing. Walaupun masalah tersebut sangat sepele. Bisa jadi sumber perpecahan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.