Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Para pemimpin perlu memberi teladan bahwa 2024 merupakan pesta demokrasi, bukan perang demokrasi.
Rakyat yang masih terpolarisasi menjadi ujian. Apakah ambisi para politisi akan menambah polarisasi tersebut atau sebaliknya.
Baca juga : Jangan Hilang Momentum
Kalau para pemimpin, di pusat maupun daerah, mempertontonkan teladan yang buruk, maka rakyat akan lebih kacau lagi. Demikian pula sebaliknya.
Karena itu, peringatan Presiden Joko Widodo kepada partai politik dan elite politik supaya bisa menjaga suasana sejuk dan teduh di tahun politik, perlu diwujudkan di lapangan.
Baca juga : Data Bocor, Cegah & Tindak
Apalagi, sangat mungkin Indonesia dijadikan proxy oleh pihak lain. Pihak yang menginginkan Indonesia terus terpolarisasi sehingga mudah diadu domba.
Pihak yang seringkali tidak terlihat ini akan mengambil keuntungan di air keruh. Mengadu domba rakyat dengan segala macam cara sehingga mereka bisa semau-maunya “bermain”.
Baca juga : G20 Mengalir Sampai Ke Bawah
Salah satu caranya, menyebarkan hoaks. Antara lain, yang bernuansa SARA. Bahkan sangat mungkin ada pasukan khusus yang bertugas menyebarkan hoaks tersebut.
Pada Pemilu 2019, hoaks merupakan salah sumber utama yang membuat suasana panas. Kementerian Kominfo menemukan, ada 3.356 hoaks hanya dalam setahun.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.