Dark/Light Mode

Alarm Hukum Nyaring Sekali

Minggu, 13 November 2022 06:39 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Tidak sampai dua bulan, dua hakim agung menjadi tersangka KPK. Beberapa PNS dan panitera di Mahkamah Agung (MA), juga masuk dalam rombongan tersangka tersebut. Alarmnya sudah berbunyi sangat nyaring. Dikhawatirkan (semoga tidak), kasus korupsi pengurusan perkara sudah menjadi sebuah sistem.

Contoh, Gazalba Saleh SH MH, hakim agung yang oleh KPK baru saja dijadikan tersangka kasus pengurusan perkara di MA.

Dia orang pintar. Baik. Gazalba, bersama empat hakim agung lainnya, menyisihkan 29 calon hakim agung yang diusulkan Komisi Yudisial untuk seleksi fit and proper test di Komisi III DPR. Ketika terpilih sebagai hakim agung pada 2017, dia mendapat pujian.

Baca juga : Bangun Monumen Lewat Cuitan

“Dia angkatan 1987 di Unhas, sama dengan saya. orangnya sejak dulu sederhana, dan komitmen,” kata Abraham Samad, mantan Ketua KPK memberi testimoni mengenai rekannya yang baru terpilih sebagai hakim agung.

Ketua Komisi III DPR saat itu, Bambang Soesatyo memberi pesan kuat. “Pesan kami, jangan lagi nodai MA dengan korupsi,” tegas Bamsoet, sapaannya.

Gazalba Saleh sendiri menancapkan tekad tak kalah kuat. “Jelas, akan commit nggak korup, dan akan adil seadilnya,” tegas Gazalba yang saat itu berusia 49 tahun.

Baca juga : Mencari Negarawan

Lima tahun menjadi hakim agung di MA, kita tahu apa yang akhirnya menimpa Gazalba. Godaan itu tak bisa ditampik. Dengan cepat dia berpindah dari posisi yang agung ke status pesakitan. Kenapa orang baik dan pintar itu bisa berubah?

Apakah karena dia merasa kurang diawasi? Ataukah ada perasaan aman tidak bakal “kena”? Atau, ada perasaan “masa mereka bisa, kita tidak bisa!”.

Apakah juga karena dia berada dalam “sistem” yang terbentuk sedemikian rupa dalam waktu yang lama, setidaknya dalam kasus hakim agung yang sekarang ditangani KPK?
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.