Dark/Light Mode
Sebelumnya
Kita berharap stok beras yang ada di tangan pemerintah, khususnya Bulog terus dinaikkan hingga mencapai 1,5 juta ton. Ini penting untuk menjaga keamanan dan ketahanan pangan nasional.
Kalau pengadaan beras dalam negeri sulit karena stok beras di petani, penggilingan dan pedagang menipis, pemerintah bisa mencari beras di pasar internasional. Dengan syarat yang membeli beras, institusi pemerintah, bukan swasta.
Baca juga : Jaga Ketahanan Ekonomi Rakyat
Untuk menghindari kemungkinan terjadinya kebocoron uang negara, impor beras mesti diawasi langsung oleh BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) dan BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan).
Jadi sekali lagi, karena beras itu komoditi pangan yang sangat strategis, kita berharap, impor hanya dilakukan pemerintah. Tak boleh ada cawe-cawe pihak swasta. Termasuk soal pengangkutan atau transportasinya.
Baca juga : Covid Ganas Lagi, Ayo Cepat Booster
Artinya, impor beras, itu semata-mata untuk menjaga keamanan dan ketahanan pangan. Bukan karena alasan bisnis atau negara ingin mencari keuntungan.
Khusus untuk beras, kita berharap, pemerintah kembali berperan penuh menjaga keamanan pengadaan dan suplai. Mesti dijaga jangan sampai suplai beras ke pasar berkurang. Begitu pula dalam hal pengadaan, ketika harga di tingkat petani turun, pemerintah harus membeli gabah petani dengan harga yang layak.
Baca juga : Jangan Sakiti Hati Rakyat
Mereka yang mengurus produksi beras, juga harus bicara apa adanya. Kalau memang produksi menurun, harus dinyatakan produksi menurun. Ini penting, supaya langkah antisipasinya bisa dilakukan dengan cepat dan di pasar tak terjadi kelangkaan beras. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.