Dark/Light Mode

Bansos Untuk Petani Kecil

Sabtu, 9 September 2023 06:00 WIB
KIKI ISWARA DARMAYANA
KIKI ISWARA DARMAYANA

RM.id  Rakyat Merdeka - Kemarau panjang dan kekeringan tahun ini menyebabkan banyak petani gagal panen. Akibatnya, petani kecil dan buruh tani rata-rata sudah tak memiliki lagi cadangan gabah atau beras.

Untuk makan sehari-hari, kini mereka harus membeli beras ke pasar dengan harga yang terus merangkak naik, sejak tiga pekan terakhir.

Baca juga : Tindak Tegas Pencemar Udara

Tanda-tanda harga beras bakal terus naik, sudah terlihat dari tingginya harga gabah kering panen di tingkat petani hingga jauh di atas Rp 5.000 per kilogram. Akibatnya, Bulog sulit untuk menyerap gabah karena harganya sudah jauh di atas harga pembelian pemerintah (HPP) Rp 5.000 per kilogram.

Di sisi lain, mencari beras di pasar internasional juga tidak mudah. Oleh karena itu, apabila ada pasokan beras ke pasar internasional dengan harga relatif murah, Bulog mesti cepat bergerak dan menyerap beras tersebut.

Baca juga : Segera Atasi Polusi Udara

Ke depan ini, kita berharap impor beras hanya dilakukan pemerintah atau Bulog, bukan swasta. Ini penting untuk menghindari kemungkinan terjadinya permainan harga.

Supaya petani kecil dan buruh tani tetap bisa makan, kita berharap, pemerintah mengucurkan lagi bantuan sosial (bansos) beras dan uang tunai.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.