Dark/Light Mode

“KPK Dan Kementan” Perlu Jalan Bareng

Minggu, 8 Oktober 2023 06:50 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Kasus Syahrul Yasin Limpo dan Firli Bahuri menunjukkan bahwa Indonesia sudah sangat darurat korupsi. Kondisinya sudah sangat memprihatinkan. Sudah “babak belur”.

Semua pihak, terutama pemerintah perlu meresponsnya dengan langkah cepat, tepat dan tegas serta menyeluruh.

Jangan menganggap kasus-kasus ini seperti kasus biasa. Ini kasus-kasus sangat luar biasa. Penanganannya juga memerlukan langkah-langkah ekstra luar biasa. Bukan sekadar tambal sulam.

Baca juga : Reshuffle Dan Tantangannya

Karena, sungguh sulit dimengerti, di tengah jeritan rakyat terhadap kenaikan harga-harga, terutama beras, di Kementerian Pertanian justru terjadi dugaan korupsi. Miris dan menyedihkan.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menangani kasus Kementan ini, anehnya, justru diduga “menguangkannya”. Ketua KPK Firli Bahuri diduga memeras Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang tengah bermasalah.

Mungkin plot berlapis dan berkelindan seperti ini hanya ada di Indonesia. Saling mangsa, saling sikat. Tapi, jangan saling menutupi.

Baca juga : Cari Wakil, Menunggu MK

Sepertinya, saling menutupi itu tidak akan terjadi. Itu terlihat dari langkah cepat Polda Metro Jaya yang sudah menaikkan kasus dugaan pemerasan yang dilakukan pimpinan KPK ke tahap penyidikan.

Selain itu, kasus dugaan korupsi yang diduga melibatkan Syahrul Yasin Limpo, dan sekarang ditangani KPK, juga sudah berjalan jauh.

Bahkan, Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan, Syahrul Yasin sudah menjadi tersangka di KPK. Walau, anehnya, KPK menyatakan belum tersangka.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.