Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Jokowi dan SBY menggelar pertemuan politik, Senin (2/10/2023). Dua hari kemudian, Rabu (4/10) kemarin, Puan Maharani menemui Jusuf Kalla.
Dua peristiwa ini bukan pertemuan biasa. Ini pertemuan beraroma aliansi. Mencari kawan, mejajal kerjasama.
Baca juga : Cari Wakil, Menunggu MK
SBY mendukung Prabowo di Pilpres 2024. Maka, tidak heran kalau ada spekulasi bahwa pertemuan ini untuk memperkuat kerjasama pemenangan tersebut.
Setelah pertemuan di Istana Bogor itu, muncul dugaan bahwa Demokrat akan segera masuk kabinet. Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi calon kuat untuk menjadi menteri.
Baca juga : Merawat Harapan Melawan Korupsi
Pemerintahan Jokowi yang tinggal setahun, rasa-rasanya agak “nanggung” untuk melakukan reshuffle. Namun, di sebutsebutnya nama beberapa menteri dalam kasus korupsi, membuat reshuffle menjadi keniscayaan.
Lagi pula, “menggendong” masalah selama satu tahun, dirasa cukup berat. Roda kabinet juga harus berputar lebih lancar dan efektif di tengah tantangan yang kian berat.
Baca juga : Rekor Kaesang Dan Game Changer
Tantangan pertama, kesibukan politik menjelang pemilu. Ini bisa membuat fokus para menteri terbelah. Kedua, tantangan dari kompleksnya masalah yang dihadapi.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.