Dark/Light Mode

NasDem, PDIP dan Kabinet

Jumat, 10 November 2023 00:16 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai NasDem dan PDIP tengah menjalani peran serupa tapi tak sama di Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin. Serupa, karena dua partai ini komitmen untuk mendukung Jokowi-Ma’ruf Amin sampai selesai pada 20 Oktober 2024. NasDem dan PDIP juga serupa, karena saat ini agak berjarak dengan Jokowi. Namun, NasDem dan PDIP tak sama dalam hal menyikapi jalannya pemerintahan saat ini. NasDem cenderung manut dengan Jokowi, sedangkan PDIP tampak galak.

Peran NasDem dan PDIP yang hadir saat ini berpangkal dari dukungan Capres-Cawapres di Pilpres 2024. Sebelum muncul dukungan Capres-Cawapres, semua kompak. Selalu memuji-muji Jokowi. Bahkan meng-counter segala serangan yang dialamatkan ke Jokowi.

NasDem menjadi parpol koalisi Jokowi-Ma’ruf yang menjalani peran berbeda lebih awal. Dimulai sejak Oktober 2022, saat NasDem secara resmi mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres. Sejak saat itu, hubungan NasDem dan Jokowi terlihat renggang. Bahkan, dua menteri NasDem sampai kena reshuffle, meskipun dilandasi kasus hukum yang terjadi.

Baca juga : NasDem Sebut SYL Akan Mundur Dari Jabatan Mentan

Namun, kondisi ini tidak membuat NasDem mutung lalu keluar dari kabinet. NasDem menegaskan tetap setia ke Jokowi sampai akhir. Komitmen ini juga ditunjukkan NasDem dengan selalu mendukung kebijakan yang dikeluarkan Jokowi. Di DPR, para politisi NasDem tetap mem-back up program-program Jokowi.

PDIP kemudian “menyusul” NasDem menjalani peran berbeda di kabinet. Perubahan ini berawal dari keputusan Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Jokowi, yang menerima pinangan Prabowo Subianto sebagai Cawapres. Padahal, PDIP, sebagai partai yang membesarkan Jokowi dan Gibran, sudah memutuskan mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024.

Hal itu membuat PDIP terluka. PDIP pun keluar sikap bantengnya, nyeruduk dan nanduk. PDIP tampak sangat galak terhadap Jokowi dan Gibran. Berbagai kritikan mereka lancarkan. Mulai dari isu dinasti politik, manipulasi aturan, sampai kebijakan-kebijakan pemerintah juga diserang.

Baca juga : Caleg Artis NasDem: Drama Cawapres Melebihi Sinetron

Ganjar juga ikut nanduk. Yang awalnya mengaku komitmen melanjutkan kinerja Jokowi, kini Ganjar justru memberikan kritik keras terhadap beberapa langkah Jokowi. Seperti mengenai hilirisasi.

Meski demikian, PDIP menegaskan tidak akan menarik menteri-menterinya dari kabinet. PDIP beralasan, para kadernya penting tetap berada di kabinet untuk mengawal pemerintah agar berjalan sesuai aturan yang berlaku.

Sebenarnya, selain NasDem dan PDIP, ada juga PKB yang kini menjalankan peran berbeda di kabinet. Namun, PKB tak sefrontal PDIP dan tak sedikucilkan NasDem.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.