Dark/Light Mode

"Peperangan" Masih Berlanjut

Rabu, 27 Maret 2024 04:49 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Meski Pilpres 2024 sudah selesai, suhu politik nasional masih terus panas. Saling sindir, saling serang, dan saling menjelekkan lawan politik antara elite masih intens. Mereka mempertontonkan pentas perang kepada masyarakat. Tujuannya, tentu untuk menjadi “yang paling benar” sehingga mendelegitimasi pihak lawan.

Kondisi ini tentu sangat ironis. Apalagi, di satu sisi, para elite itu kerap “menceramahi” masyarakat agar menjalani proses Pemilu 2024 dengan sejuk, tenang, dan menghindari perpecahan. Mereka katanya trauma dengan keterbelahan masyarakat yang terjadi pada Pilpres 2014 dan Pilpres 2019, yang residunya masih dirasakan sampai sekarang. Namun, di lain sisi, para elite ini justru mempertontonkan kegaduhan kepada publik.

Baca juga : Cedera, 3 Singa Timnas Inggris Pulang Duluan

Berbagai hal mereka gunakan sebagai senjata dalam menyerang musuhnya. Ada yang memakai isu lama atau cerita masa lalu untuk merusak citra lawan politiknya. Ada juga yang menggunakan isu baru agar bisa men-downgrade saingannya.

Perang antara kawan dan lawan juga nampak sengit. Contohnya, elite Demokrat dengan elite PKS dan NasDem sedang “bentrok” dengan saling "hajar". Begitu juga elite PDIP yang terus menyerang Presiden Jokowi dan Gibran Rakabuming Raka.

Baca juga : Merasa Masih Kece Banget

Kalau perang antara elite ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin kegaduhan serupa akan merembet ke masyarakat. Apalagi, masing-masing elite dan masing-masing parpol memiliki pendukung fanatik. Para pendukung ini akan ikut meradang saat parpolnya, saat idolanya, diserang pihak lain. Kalau kondisi ini terjadi, tentu residu seperti Pilpres 2014 dan 2019 juga akan terjadi di Pilpres 2024.

Untuk itu, sebaiknya para elite mulai mengerem. Apalagi Pilpres sudah selesai. Sekarang tinggal menjalani proses sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca juga : Mengantisipasi Bencana Alam

Elite harus mampu meredam amarah. Jangan emosian dan jangan urakan. Elite harus bisa menjadi teladan yang baik bagi masyarakat. Jangan lagi menggunakan cara-cara kasar dalam meraih simpati publik.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.