Dark/Light Mode

Menyiasati Corona

Selasa, 10 Maret 2020 02:19 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Kemajuan suatu negara ditentukan oleh reaksinya terhadap “serangan mendadak”. Bagaimana kita mereaksi Virus Corona yang sekarang sudah menjadi “darurat kesehatan global”?

Kita lihat ke belakang, saat krisis moneter melanda dunia pada 1997-1998. Saat itu, beberapa negara terdampak bisa melakukan recovery dengan baik. Mereka bisa menyatukan potensi di seluruh negeri. Ada warganya yang mengumpulkan emas untuk menyelamatkan negaranya, ada yang melahirkan terobosan baru, “buah” dari krisis. Sementara Indonesia seperti tergagap-gagap.

Sekarang Corona. Indonesia terlihat belum siap ketika serangan itu “tiba-tiba” datang. Bahkan, informasi ke publik terkesan simpang siur dan berebut panggung.

Baca juga : Masker dan Cairan Cuci Tangan

Di beberapa daerah, terutama di Pulau Jawa, nuansa politiknya bahkan sangat terasa. Ini terutama terasa di empat provinsi, DKI Jakarta, Jabar, Jateng dan Jatim. Ada aroma pilpres maupun pilkada.

Lalu, setelah Corona, dampak, reaksi, dan “terobosan” apa yang akan lahir? Mungkinkah nuansa politis akan terus terasa?

Atau, akan lahir temuan dan terobosan baru yang mengubah dunia? Apakah Indonesia hanya akan menjadi “obyek” negara lain? Apakah Indonesia akan menjadi konsumen dari vaksin dan obat temuan baru? Apakah Indonesia akan menjadi pengguna abadi alat-alat kesehatan dari negara lain?

Baca juga : Belajar dari Singapura

Pertanyaan ini mesti dijawab. Untuk hal “kecil” saja, pertanyaannya: apakah bangsa ini akan bisa mempertahankan gaya hidup sehat setelah Corona berakhir? Apakah cuci tangan hanya aktif saat Corona? Apakah hand sanitizer yang sekarang ada di ruang-ruang publik akan ikut menghilang?

Ketika wabah SARS melanda pada 2003, China “melahirkan” Alibaba sebagai reaksi atas mewabahnya dan berubahnya gaya belanja konsumen di China. Belanja online kian membudaya. Dari sini, Jack Ma, pendiri perusahaan e-commerce tersebut, menjadi sangat kaya, terkenal dan berpengaruh, di seluruh dunia.

Sekarang, buntut dari penutupan sekolah-sekolah dan ruang publik di beberapa negara, diperkirakan akan lahir terobosan baru dalam bidang e-learning dan e-delivery. Teknologi alat kesehatan yang terintegrasi dalam ponsel pintar, juga diperkirakan akan melahirkan terobosan baru.

Baca juga : Corona, Jangan Berebut Panggung

Bagaimana Indonesia? Bagaimana reaksi dan menyiasatinya? Apakah Corona hanya akan meninggalkan jejak pertarungan antara kubu-kubu politik dan ideologi? Menyisakan gaduh dan panik? Atau, hanya menjadi sepotong jalan pendek demi kursi kekuasaan?

Apakah kita akan menjadi “obyek” dan konsumen di tengah keriuhan global ini? Atau, Corona hanya akan lewat begitu saja? Tanpa jejak, tanpa terobosan dan tidak meninggalkan nilai-nilai positif baru?

Sesungguhnya, bangsa dan orang-orang pintar di negeri ini bukanlah keledai.(*)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.