Dark/Light Mode

Habib Rizieq Dan Kisah Habaib

Senin, 9 November 2020 05:01 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Habib Rizieq akan pulang ke Tanah Air. Fenomena Habaib bukan hal baru dalam sejarah republik. Usia kehadiran para cicit Kanjeng Nabi Muhammad, yang sering diberi gelar Habib (bentuk jamaknya Habaib), di tanah nusantara ini jauh lebih tua dari republik ini. Peran dan kontribusinya meng-Islam-kan zamrud khatulistiwa ini sangat besar. Merekalah front-liners penyebaran Islam di Tanah Air tercinta ini.

Mayoritas mereka datang dari Hadrolmaut, Yaman. Lalu datang lalu sebagian berkawin dengan pribumi. Terjadilah perbauran sehingga sering tak nampak lagi keasingan. Dengan cepat beradaptasi dan menjadi bagian integral perjalanan pribumi.

Baca juga : Siapapun Presidennya, Indonesia Pemenangnya

Diakui banyak di lapisan Habaib yang memelihara darah ke-Habib-annya dengan hanya menikah dengan Syarifah (sebutan untuk keturunan Nabi perempuan). Mereka menjaga itu untuk kelangsungan Habaib di negeri ini. Namun, tidak sedikit pula yang blanded, tidak heran ada banyak Habaib yang warna kulit dan hidungnya seperti pribumi kebanyakan. Hasil campuran.

Peran Habaib dalam perjuangan kemerdekaan juga luar biasa. Begitu pun pasca kemerdekaan. Turut menjaga dan pro-aktif mengawal republik. Tidak sedikit Habaib yang telah menjadi pahlawan Indonesia dalam skala dan tempat asal masing-masing. Mereka tampil bersama massa pribumi habis-habisan berjuang untuk republik ini.

Baca juga : KPK Makin Hilang Taringnya

Namun, harus diakui dalam perkembangannya, terjadi distorsi-distorsi karena oknum segelintir Habaib yang dengan elitisitasnya mengkapitalisasi untuk mengakumulasi kekayaan dan kepentingan pribadinya. Mereka secara rendah menukar kharisma dengan rupiah dan kedudukan. Dan itu dilakukan terbuka.

Oleh karenanya, tak heran bila sempat terbangun negative tone and image terhadap para Habaib ini. Ini tentu sangat merugikan komunitas Habaib keseluruhan dan citra Islam itu sendiri yang menganut ajaran egaliterianisme. Tidak ada keistimewaan karena keturunan tapi karena kualitas ketakwaan di hadapan Tuhan.

Baca juga : Trump Atau Biden Dijadikan Taruhan

Sekarang-sekarang, entitas Habib-Habaib tengah mengalami ujian pemaknaan. Ulah seorang Habib bisa memberi citra Habaib keseluruhan. Kita berharap tidak ada kegaduhan dan kekacauan yang bisa merusak harum nama Habaib. Semoga Habib siapa saja mampu menjaga marwah kehabiban dan kanjeng Nabi. Semoga segera berlalu dan sirna kasus-kasus yang melibatkan habib. Agar Indonesia bisa terbang dan Habaib di baris depan dalam perjuangan untuk Kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.