Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

``Bodo Amat``, Segera Obati!

Minggu, 20 Juni 2021 07:10 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Ada oknum jaksa yang masa hukumannya dipotong dari 10 tahun menjadi empat tahun. Dikritik. Di Mahkamah Agung, beberapa kasus korupsi, hukumannya juga dipotong. Bahkan ada yang bebas.

Juga dipertanyakan. Ada pula beberapa kebijakan yang disahkan walau dikritik rakyat. Bahkan, ketika sedang darurat Covid-19, bursa capres justru bergerak sangat aktif dan marak.

Baca juga : Bom Waktu (Di Daerah)

Kenapa ini bisa terjadi? Apakah jarak antara “rasa dan harapan rakyat” dengan beberapa lembaga negara serta para elite politik sudah sedemikian jauh?

Kalau iya, maka bangsa ini akan semakin terbelah. Karena, sebelumnya, sudah ada polarisasi horizontal, pembelahan antar-rakyat. Pembelahan akibat pilkada dan pilpres yang antara lain melahirkan istilah cebong-kampret dan kegaduhan lainnya.

Baca juga : Awas, Klaster Nobar!

Kondisi ini akan semakin parah kalau ada kesenjangan, pembelahan dan polarisasi “baru”, yakni

kesenjangan vertikal, antara “rasa dan harapan rakyat” dengan “rasa” dan kenyataan yang ditunjukkan para elite.

Baca juga : Jangan Ada Nada Sumbang

Fenomena ini bertambah akut kalau sikap-sikap berbau arogansi, tumbuh subur. Misalnya, sikap “bodo amat”, “emang gua pikirin”, menganggap enteng, atau sikap “itu gampang diatur, itu urusan nanti”.

Sehingga, apa pun dasar dari sebuah putusan atau kebijakan, masuk akal atau tidak, sudah tak penting lagi. “Pokoknya gue maunya begini. Lo mau kritik, mau jungkir balik, atau mau apa, terserah, emang gue pikirin”.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.