Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Ignasius Jonan mungkin benar. Paling tidak, sejauh ini. Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, berpotensi masalah. Proyeknya lambat. Biayanya membengkak.
Saat proyek itu diresmikan pada 2016, di Perkebunan Walini, Bandung Barat, Jonan menjabat Menteri Perhubungan. Dia tidak hadir. Banyak yang bertanya-tanya, urusan kereta api kok tidak ada Menteri Perhubungannya?
Toh proyek besar itu tetap jalan, meski diwarnai kontroversi. Selain menggunakan dana pinjaman dari China, Jakarta-Bandung dinilai belum terlalu membutuhkan kereta cepat. Jaraknya terlalu pendek. Lagi pula, sudah ada tol Cipularang.
Baca juga : Mengapa Lili Perlu Mundur?
Pesawat, travel dan Kereta Api Argo Parahyangan, juga tersedia. Tak perlu kereta cepat, apalagi dengan biaya yang sangat besar. Utang pula.
Sekarang, pembiayaan kereta api cepat Jakarta Bandung, membengkak. Banyak sekali. Dari awalnya sekitar Rp 86 triliun melonjak menjadi Rp 114 triliun. Kalau dirupiahkan.
Info itu diungkap Direktur Keuangan & Manajemen Risiko KAI Salusra Wijaya saat rapat dengan Komisi VI DPR, Rabu (1/9) lalu.
Baca juga : Keteladanan Dan Wajah Kita
Ini berita buruk di tengah kondisi krisis seperti sekarang. Kata Dirut KAI Didiek Hartantyo, pembengkakan biaya ini berpotensi membebani keuangan negara.
Akibatnya, proyek ini bisa “maju kena-mundur kena”. Mau mundur, sudah banyak biaya yang dikeluarkan. Biayanya macam-macam. Mau dilanjutkan, anggaran minim. Keuangan negara lagi sulit-sulitnya. BUMN juga berdarah-darah. Proyek Indonesia-China ini, juga melibatkan beberapa BUMN.
Bahkan, sampai sekarang, Indonesia belum menyetor modal awal Rp 4,3 triliun. Ini dasar sekali. Menurut KAI, modal itu seharusnya disetor Desember 2020.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.