Dark/Light Mode

Bukber IFA, Muncul Curhat Nasib Pelatih Indonesia

Jumat, 31 Mei 2019 22:27 WIB
Para legenda yang tergabung dalam Indonesia Football Ambassador (IFA) saat buka puasa bersama di BSD, Tangerang SSelatan, Kamis (30/5). (Foto: Wuryanto/Rakyat Merdeka).
Para legenda yang tergabung dalam Indonesia Football Ambassador (IFA) saat buka puasa bersama di BSD, Tangerang SSelatan, Kamis (30/5). (Foto: Wuryanto/Rakyat Merdeka).

 Sebelumnya 
Selain itu Dede juga menyoroti kondisi voter atau pemilik suara di Kongres PSSI, yang nota bene penentu dalam arah organisasi itu, sudah tidak benar.

“Di Exco PSSI (Komite Eksekutif PSSI) lebih banyak diisi orang-orang yang tidak kapable dalam sepak bola,” ucap Dede.

Sementara Mundari Karya, instruktur pelatih AFC dari Indonesia lainnya, menyatakan perlunya para mantan pemain dan pelatih nasional ini untuk terlibat langsung dalam organisasi PSSI.

Baca juga : Generasi Muda Kunci Kekokohan Bangsa Indonesia

“Kita memang harus masuk ke dalam organisasi jika memang ingin membuat perubahan. Tidak bisa hanya di luar saja,” kata Mundari.

Usaha untuk masuk ini sebenarnya sudah terbuka. Lantaran sudah ada wadah Asosiasi Pelatih Sepak bola Seluruh Indonesia (APSI) yang juga menjadi anggota dan memiliki satu suara di Kongres PSSI.

Namun saat ini keabsahan organisasi pelatih itu tengah bermasalah. Kita perlu untuk kembali membuka akte organisasi itu dan membuat RUPS agar bisa memperbarui susunan organisasinya, agar kita bisa berkiprah lagi di organisasi PSSI,” kata Ronny Tanuwijaya, Pendiri APSI sekaligus penasehat di IFA.

Baca juga : Tol Laut Lokomotif Pembangunan Indonesia Timur

Mengenai kondisi ini, Ronny, mengingatkan perlunya Asosiasi Pelatih Seluruh Indonesia (APSI) menunjukkan kembali eksistensinya. Ronny sebagai pendiri APSI merasa perlu untuk mengingatkan organisasi yang berisikan pelatih-pelatih nasional ini.

APSI punya peran strategis karena organisasi ini memiliki hak suara di PSSI. Jika ke depan administrasi dan organisasi APSI beres, peran para pelatih dan mantan pemain nasional yang terpinggirkan diharapkan bisa diakomodir dengan baik.

Selanjutnya, pelatih dan mantan pemain perlu pula dilibatkan, khususnya saat PSSI merumuskan aturan seputar pelatih yang bisa beroperasi di Indonesia.

Baca juga : CEO Mitsubishi Pusat Mundur, Penggantinya Dari Indonesia

Sementara itu Ketua IFA David Sulaksmono dalam sambutannya mengatakan, dengan adanya kegiatan seperti ini diharapkan para anggota IFA mampu menyatukan hati, pikiran, dan gerak langkah.

"Selain itu juga menjadi ajang mengobati rasa kangen para mantan pemain timnas yang sudah lama tak bertemu karena masing-masing berada di tempat yang berbeda," kata David. [WUR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.