Dark/Light Mode

Toronto Terbuka Jadi Momen Pamitan Serena Williams

Senin, 15 Agustus 2022 07:27 WIB
Serena Williams. (Foto : ist)
Serena Williams. (Foto : ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Seharusnya turnamen tenis Toronto Terbuka bisa menjadi momen perpisahan yang manis bagi mantan ratu tenis dunia Serena Williams. Apalagi setelah keputusannya gantung raket usai Amerika Serikat Terbuka akhir tahun ini.

National Bank Open 2022 di Sobeys Stadium menjadi saksi tangisan pertamanya sebelum pensiun. Sayang, langkah Serena dalam turnamen tersebut terhenti di babak 32 besar melawan petenis Kanada, Belinda Bencic.

Serena tumbang 2-6, 4-6 oleh petenis yang baru berusia 25 tahun tersebut. Kekalahan itu pun jadi penutup rangkaian sejarahnya dalam turnamen tersebut yang kali terakhir Serena menangi pada 2013 silam itu.

Pada 2019 lalu, Serena sempat melangkah ke final sebelum menyerah karena cedera saat set pertama baru berjalan dengan skor 3-1. Serena ketika itu dipecundangi petenis Kanada lainnya, Bianca Andreescu.

Baca juga : Allgorhythm Fest Jadi Momen Penting Perkenalkan Album Para Musisi

Karena itu, ketika harus angkat koper lebih awal dalam turnamen ini, sang petenis pun sampai emosional. “Ini 24 jam yang sangat menarik. Setelah keputusan pensiun, saya kalah dalam turnamen National Bank Open ini. Saya menjalani perpisahan yang sangat buruk. Tapi, saya ucapkan selamat tinggal, Toronto,” ucap Serena seperti dilansir The Guardian.

Serena mengucapkan kata-kata itu setelah mendengar teriakan dari tribun penonton, “Kami mencintaimu, Serena.” Serena memenangi tiga gelar juara dalam ajang tersebut dari total lima kali lolos ke final.

“Saya selalu merasakan momen yang luar biasa di sini (Toronto). Di dalam atau di luar lapangan. Saya akan kembali ke sini hanya sebagai pengunjung kota ini. Tetapi, selain itu, ini luar biasa,” sambung petenis yang sudah 40 tahun tersebut.

Dalam pikirannya, Serena memang berkeinginan menandai turnamen terakhir di Toronto tersebut dengan manis. “Apalagi, saya juga senang bermain di sini, saya selalu suka main di Toronto. Saya juga berharap bisa bermain lebih bagus. Faktanya, Belinda (Bencic) yang bermain lebih bagus pada hari ini (kemarin, Red),” tutur Serena.

Baca juga : 2 Medali Pembuka Jadi Modal Positif Tim Taekwondo Indonesia Di ISG

Dalam akhir pidato kekalahan sekaligus pamitannya dari turnamen tersebut, Serena diberi kenang-kenangan dari dua klub olahraga ternama di Kota Toronto, yaitu klub hoki NHL Toronto Maple Leafs dan klub basket NBA Toronto Raptors.

“Terima kasih atas dukungan kalian,” ucap Serena. Bencic yang 15 tahun lebih muda dari Serena pun seakan berhadapan dengan superstar di lapangan. Sekalipun dia pada akhirnya berhasil mengatasi perlawanan Serena dalamstraight set.

“Di satu sisi, rasanya saya hampir terpesona setiap kali saya melihatnya,” ungkap Bencic seperti dilansir lamanWTA Tennis. Bahkan, Bencic merasa terpukau bermain di depan legenda seperti Serena.

Apalagi setelah momen pensiunnya. Itu yang sempat menyulitkannya membenamkan Serena. “Saya merasa saya seperti tak tahu bagaimana saya kemudian bermain. Saya seperti lumpuh di hadapannya,” lanjut Bencic.

Baca juga : Bamsoet Diminta Jadi Dosen FISIP Universitas Brawijaya

Dia pun menyebut AS Terbuka akhir bulan ini bisa jadi momen yang berharga untuk Serena. Catat, AS Terbuka akan jadi grand slam penutup dalam karier Serena. Bencic pun berharap bisa jadi bagian dari sejarah Serena itu lagi dalam AS Terbuka. “Saya rasa itu akan jadi AS Terbuka yang lebih istimewa baginya (Serena),” harap Bencic. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.