Dark/Light Mode

Piala Afrika 2019

Aljazair Vs Senegal, Sama-sama Haus Gelar

Jumat, 19 Juli 2019 09:38 WIB
Para pemain Senegal yakin juara di final Piala Afrika 2019. (Foto : istimewa)
Para pemain Senegal yakin juara di final Piala Afrika 2019. (Foto : istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Aljazair akan menghadapi Senegal di final Piala Afrika 2019, Sabtu (20/7) dini hari nanti WIB. Kedua tim sama-sama lapar gelar di level internasional.

Aljazair mengalahkan Nigeria 2-1 pada semifinal di Kairo, Mesir, Senin (15/7) dini hari WIB. Gol kemenangan Aljazair dilesakkan oleh Riyad Mahrez di masa injury time. Tembakan bebas nan keras yang dilesakkan Mahrez di tiang jauh tak mampu dijangkau kiper Nigeria, Daniel Akpeyi. Ini merupakan final Piala Afrika perdana mereka sejak 1990.

Sementara, Senegal sukses menumbangkan Tunisia dengan skor 1-0 di semifinal. “Kami sangat-sangat bahagia bisa berada di final. Ini tak bisa dipercaya,” ujar Mahrez.

Baca juga : Nigeria Ketiga, Obi Mikel Pensiun

Piala Afrika edisi kali ini tampaknya memang menjadi momen yang tepat bagi Aljazair untuk kembali berjaya. Tim asuhan Djamel Belmadi itu tampil konsisten sejak awal kompetisi dengan selalu mencatat kemenangan. Satu kemenangan diraih lewat adu penalti melawan Pantai Gading di perempat final untuk menembus final ketiga sepanjang sejarah tim.

Catatan golnya pun sangat impresif, memasukkan 12 gol dan hanya kemasukan dua gol. Sejumlah pihak menilai kekuatan Aljazair kali ini tak kalah dengan Lakhdar Belloumi dan kawan-kawan yang mengantar Rubah Gurun menjuarai Piala Afrika 1990 dengan membekuk Nigeria 1-0.

“Saat itu kami bermain di rumah kami sendiri. Tahun ini tentu lebih sulit karena kami jauh dari rumah. Namun ini (juara) target kami, pemain ingin menuliskan sejarahnya sendiri,” ujar Belmadi seperti dilansir Guardian.ng.

Baca juga : Elang Super Dapat Perunggu

Namun hasrat Aljazair menjuarai Piala Afrika bisa jadi tak sebesar Senegal. Sejak keikutsertaan mereka di turnamen pada 1965, tim berjuluk Singa Teranga itu memang belum pernah meraih trofi. Prestasi terbaik mereka hanya runner up Piala Afrika 2002 di Mali.

Senegal yang masih diperkuat pelatih tim saat ini, Aliou Cisse, ditekuk Kamerun lewat adu penalti setelah bermain 0-0 di waktu normal. Duel final melawan Aljazair di Stadion Internasional Kairo, 20 Juli, jelas tak boleh disia-siakan lagi oleh Singa Teranga.

“Mimpi saya paling utama adalah membantu Senegal menjuarai Piala Afrika. Hal itu mungkin bakal melampaui capaian saya saat menjuarai Liga Champions bersama Liverpool,” ujar striker Senegal, Sadio Mane.

Baca juga : Kamerun Nyungsep, Duo Belanda Dipecat

Timnas Senegal kehilangan bek tengah andalannya, Kalidou Koulibaly. Kartu kuning yang didapatnya di semifinal melawan Tunisia, membuatnya absen. Hal tersebut jelas merugikan mengingat Koulibaly tak tergantikan di lini belakang Senegal. [KW]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.