Dark/Light Mode

De Bruyne Sebut Piala Eropa 2020 Penuh Kepalsuan

Jumat, 22 November 2019 14:56 WIB
Kevin de Bruyne. (Foto : twitter@DeBruyneK)
Kevin de Bruyne. (Foto : twitter@DeBruyneK)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bintang tim nasional Belgia, Kevin De Bruyne melempar kritikan keras terkait pelaksanaan EURO 2020. Padahal, pada perhelatan ajang tersebut Belgia lolos ke putaran final dengan angka sempurna dari 10 laga yang dimainkan.

Dilaporkan Sportkeeda, keberanian Bruyne melontarkan kritik tersebut karena aturan baru yang diterapkan UEFA pada putaran final tahun depan. Baginya, aturan baru itu penuh kepalsuan.

Baca juga : Italia Menang 9-1, Swiss Lolos

Seperti diketahui De Bruyne berjasil membawa Belgia lolos ke putaran final setelah menuntaskan fase grup dengan nilai sempurna dari 10 laga. Tak cuma itu, bahkan Belgia cuma kebobolan empat gol dan mence tak 40 gol.

Belgia pun menjadi salah satu tim unggulan di pot 1 bersama Inggris, Spanyol, Prancis, Jerman, dan Ukraina yang lolos sebagai juara grup. Tapi, walaupun UEFA dalam aturan baru tersebut telah menetapkan akan menggelar turnamen di 11 negara berbeda, Belgia tidak mendapat kesempatan menjadi tuan rumah.

Baca juga : Lawan Kenya, Mesir Tanpa Salah

Alasannya karena Stadion King Boudoin tidak lolos verifikasi dan Ukraina tidak mengajukan diri. Alhasil, Belgia secara otomatis masuk ke Grup B bersama Rusia dan Denmark. Padahal, di fase grup telah ditetapkan bakal ada enam grup yang dengan setiap grupnya berisi dua tuan rumah, yang mendapat kesempatan minimal dua kali menghelat pertandingan.

Di Grup A misalnya, ada Roma Baku, lalu di Grup B ada Rusia- Kopenhagen, lalu di Grup C ada Amsterdam-Bukarest, Grup D ada London-Glasgow, Grup E ada Bilbao- Dublin, dan Grup F ada Munich- Budapest.

Baca juga : Januari 2020, Kartu Pra Kerja Siap Diluncurkan

Dengan demikian, empat dari enam tim di Pot 1 sudah mendapat tempat yakni Italia (Grup A), Inggris (Grup D), Spanyol (Grup E), dan Jerman (Grup F). Mereka semua adalah negara tuan rumah.

Hal inilah yang kemudian membuat De Bruyne kesal karena merasa Piala Eropa sudah kehilangan martabatnya. Menurutnya, belum juga kompetisi dimulai, negara-negara unggulan sudah bisa meramalkan akan bertemu siapa. “Ini sangat memalukan. Menurut saya Euro 2020 seperti kompetisi palsu. Sepakbola lama-kelamaan makin mengarah ke bisnis,” ujar De Bruyne. [DNU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.