Dark/Light Mode

Olimpiade, Warga Jepang Takut Kasus Covid-19 Naik

Senin, 13 Juli 2020 06:17 WIB
Olimpiade Tokyo. (Foto : Istimew)
Olimpiade Tokyo. (Foto : Istimew)

RM.id  Rakyat Merdeka - Setahun jelang pelaksanaan Olimpiade Tokyo, pakar kesehatan Jepang justru memperingatkan potensi munculnya penambahan jumlah penderita atau korban Covid-19 jika ajang olahraga tersebut tetap dilaksanakan.

Dengan sisa waktu hanya satu tahun dan belum adanya vaksin untuk mengatasi virus corona, pakar medis mengatakan situasi ini bisa menimbulkan risiko kesehatan yang serius bagi masyarakat Jepang.

Baca juga : Makin Edan, Anies Minta Warga DKI Tak Anggap Enteng Covid-19

Hanya sedikit orang yang akan memiliki antibodi, ditambah bahwa vaksin tidak akan tersedia secara luas. Keberhasilan Jepang dalam mengatasi virus adalah bagian dari alasannya.

Sebuah survei pemerintah baru-baru ini menunjukkan hanya 0,1 persen penduduk Tokyo yang memiliki antibodi virus corona. Hal itu jauh lebih rendah dari 14 persen di negara bagian New York pada bulan April, dan tujuh persen di Stockholm.

Baca juga : BNI Apresiasi Penangkapan Buron Kasus L/C

“Infeksi akan terjadi terus jika kita tetap bersikukuh melaksanakan olimpiade. Tidak ada keraguan tentang itu,” kata Daiichi Morii, seorang dokter di tim pengendalian infeksi Rumah Sakit Universitas Osaka seperti dilansir Reuters, kemarin. [OSP]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.