BREAKING NEWS
 

Beberin Capaian Nyata Di Depan Mahasiswa

PT Pupuk, Pertamina, PLN Keroyokan Dukung EBT...

Reporter : IRMA YULIA
Editor : FIRSTY HESTYARINI
Selasa, 14 Februari 2023 07:30 WIB

 Sebelumnya 
Kamia menjelaskan, dalam peraturan Kementerian ESDM (Energi Sumber Daya Mineral), 50 persen sumber pembangkit listrik harus dari energi terbaru­kan sampai 2030.

Sisanya, sambung dia, bersum­ber dari pipe line project yang sudah dalam tahap kontruksi, perizinan dan mendapat pendanaan yang tak bisa dibatalkan.

“Tetapi tidak akan ada pem­bangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batubara yang baru,” janjinya.

Baca juga : Geledah Kantor Dinas PUPR Papua, KPK Amankan Dokumen Proyek Dan CCTV

Ke depan, PLN akan mempen­siunkan PLTU secara bertahap. Ia menilai, langkah ini paling efektif untuk bisa mengurangi emisi karbon di sektor kelis­trikan. Sekaligus mengurangi penggunaan batubara sebagai energi fosil.

Namun untuk menciptakan listrik yang tetap terjangkau, pihaknya masih akan mengoperasikan PLTU pada tahun 2060.

Yang tidak kalah penting, tegas dia, bagaimana PLN bisa mendorong dekarbonisasi di sisi hilir di sektor lain, yang akan terus dikembangkan.

Baca juga : Natal Dan Tahun Baru Di Depan Mata, Pemerintah Gercep Tekan Inflasi

“Salah satunya, pengembangan Carbon Capture and Storage (CCS). Teknologi ini menjadi penyerap emisi karbon dalam jumlah besar di PLTU dan PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas),” ungkapnya.

Sebagai gambaran, saat ini beberapa negara sekarang su­dah mensyaratkan barang yang masuk ke negara mereka merupakan barang yang proses produksinya rendah karbon. Seperti yang sudah berlaku di Uni Eropa. Ke depan, juga akan ada pengenaan pajak karbon.

Di samping itu, untuk sumber energi terbarukan yang sifatnya sepanjang waktu, seperti geo­termal dan PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) di atas tahun 2030 akan mulai ditinggalkan.

Adsense

Baca juga : Unikarta Siapkan Mahasiswa Pertanian Dukung Ketahanan Pangan IKN

“Pembangkit listrik terbaru­kan yang memiliki karakter in­termitten, yang tidak sepanjang waktu digunakan, seperti tenaga matahari, paling banter peak-nya selama empat jam dalam sehari,” katanya.

Strategi ini, lanjutnya, harus didukung infrastruktur lain­nya seperti battery storage dan interkoneksi antar pulau. Atau jaringan transmisi yang menyalurkan listrik. Saat ini jaringan hanya terkoneksi di Jawa, Ma­dura dan Bali.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense