Sebelumnya
Kamia menjelaskan, dalam peraturan Kementerian ESDM (Energi Sumber Daya Mineral), 50 persen sumber pembangkit listrik harus dari energi terbarukan sampai 2030.
Sisanya, sambung dia, bersumber dari pipe line project yang sudah dalam tahap kontruksi, perizinan dan mendapat pendanaan yang tak bisa dibatalkan.
“Tetapi tidak akan ada pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batubara yang baru,” janjinya.
Baca juga : Geledah Kantor Dinas PUPR Papua, KPK Amankan Dokumen Proyek Dan CCTV
Ke depan, PLN akan mempensiunkan PLTU secara bertahap. Ia menilai, langkah ini paling efektif untuk bisa mengurangi emisi karbon di sektor kelistrikan. Sekaligus mengurangi penggunaan batubara sebagai energi fosil.
Namun untuk menciptakan listrik yang tetap terjangkau, pihaknya masih akan mengoperasikan PLTU pada tahun 2060.
Yang tidak kalah penting, tegas dia, bagaimana PLN bisa mendorong dekarbonisasi di sisi hilir di sektor lain, yang akan terus dikembangkan.
Baca juga : Natal Dan Tahun Baru Di Depan Mata, Pemerintah Gercep Tekan Inflasi
“Salah satunya, pengembangan Carbon Capture and Storage (CCS). Teknologi ini menjadi penyerap emisi karbon dalam jumlah besar di PLTU dan PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas),” ungkapnya.
Sebagai gambaran, saat ini beberapa negara sekarang sudah mensyaratkan barang yang masuk ke negara mereka merupakan barang yang proses produksinya rendah karbon. Seperti yang sudah berlaku di Uni Eropa. Ke depan, juga akan ada pengenaan pajak karbon.
Di samping itu, untuk sumber energi terbarukan yang sifatnya sepanjang waktu, seperti geotermal dan PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) di atas tahun 2030 akan mulai ditinggalkan.
Baca juga : Unikarta Siapkan Mahasiswa Pertanian Dukung Ketahanan Pangan IKN
“Pembangkit listrik terbarukan yang memiliki karakter intermitten, yang tidak sepanjang waktu digunakan, seperti tenaga matahari, paling banter peak-nya selama empat jam dalam sehari,” katanya.
Strategi ini, lanjutnya, harus didukung infrastruktur lainnya seperti battery storage dan interkoneksi antar pulau. Atau jaringan transmisi yang menyalurkan listrik. Saat ini jaringan hanya terkoneksi di Jawa, Madura dan Bali.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.