Sebelumnya
“Mereka dulu terlalu agresif. Tidak menyangka, kalau Covid-19 terjadi. Setelah itu, (berdampak pada) target mereka, bahwa tol yang mereka punya (seharusnya) bisa terjual, ternyata tak terjual. Sehingga pengembalian terhadap target, tidak tercapai,” bebernya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengaku, pihaknya bekerja sama dengan Boston Consulting Group dalam melakukan konsolidasi BUMN Karya.
“Kami sudah punya program dengan Boston Consulting Group, 2 atau 3 tahun yang lalu, lalu me-mapping BUMN Karya ini ke depan harus punya expertise, bukan palugada (apa lu mau gua ada),” jelas Erick di Jakarta, Rabu (5/5).
Baca juga : Perpi Dukung Digitalisasi Dan Jamin Keamanan Data Perusahaan
Ia mencontohkan, ada BUMN yang ahli di sektor gedung atau properti, ada yang ahli di infrastruktur dan ahli di sektor oil and gas.
“Roadmap-nya itu, dari yang (BUMN Karya) jumlahnya 9, sebaiknya hanya ada 4. Tapi jangan merger, konsolidasi saja supaya tidak menghambat pembangunan (proyek masing-masing),” akunya.
Karena itu pihaknya akan membagi, BUMN Karya yang kecil-kecil ada di bawah penanganan PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) atau PPA dan Danareksa akan dimerger.
Baca juga : Kemenkes: Jangan Abaikan Pelayanan!
Sementara BUMN Karya yang besar akan dikonsolidasikan, seperti Hutama Karya dengan Waskita, PTPP dengan WIKA.
“Adhi Karya juga, tapi saya lupa, masuk ke mana. Pokoknya bertahap. Nanti konsepnya seperti kepemilikan Bank Mandiri terhadap Bank Syariah Indonesia (BSI). Tapi ini masih belum ada keputusan, sabar,” sambungnya.
Menanggapi rencana konsolidasi melalui injeksi modal antara sesama BUMN Karya tersebut, Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Tjahjo Purnomo mengaku, memang sudah ada pembicaraan dengan pemegang saham.
Baca juga : PT Sinarmas Asset Management Tak Terbukti Melakukan Pencucian Uang
“Tapi, hal tersebut semuanya masih dalam pembahasan. Belum ada keputusan,” tukasnya. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.