Sebelumnya
Darmawan melanjutkan, satu-satunya cara menurunkan emisi dari sektor transportasi adalah dengan mendorong transisi kendaraan BBM ke listrik.
Sebagai gambaran perbandingan, emisi antara kendaraan listrik dan kendaraan BBM yaitu, 1 liter BBM sama dengan 1,5 kWh listrik.
Emisi karbon 1 liter BBM adalah 2,4 kg Co2e dan sedangkan emisi karbon 1,5 kWh listrik adalah 1,5 kg Co2e.
Baca juga : Kunjungi Pabrik Hyundai, Mendag Pastikan RI Jadi Pusat Kendaraan Listrik
Artinya kata dia, menggunakan kendaraan listrik hari ini, sudah mengurangi 50 persen emisi karbon dan bisa menurunkan 75 persen biaya operasional.
"Di tambah lagi PLN bersama IBC dan stakeholder lain bekerja sama dalam pengembangan manajemen sistem dalam melakukan standardisasi dalam hal baterai kendaraan motor listrik,” lanjut Darmawan.
Dengan jarak tempuh 10 km untuk mobil dan 50 km untuk motor, membutuhkan listrik sebesar 1,5 kWh.
Baca juga : KLHK Ajak Masyarakat Ikut Kendalikan Perubahan Iklim
Dengan asumsi tarif listrik sebesar Rp 1.699,53 per kWh maka, hanya diperlukan sekitar Rp 2.500.
Sedangkan dengan jarak yang sama menggunakan mobil berbasis BBM, membutuhkan 1 liter BBM dengan harga sekitar Rp 13 ribu per liter.
Darmawan menegaskan, PLN berkomitmen untuk konsisten mendukung dan mendorong gaya hidup ramah lingkungan khususnya di sektor transportasi melalui percepatan penyediaan infrastruktur kendaraan listrik.
Baca juga : Viva Yoga Mauladi: PAN Berkoalisi Dengan Pendukung Pemerintah
"Seperti charging station baik bagi mobil maupun motor listrik. Saat ini PLN sudah mengembangkan 616 SPKLU di 351 titik tersebar secara nasional, sedangkan untuk SPBKLU sudah ada 1.401 unit,” pungkas Darmawan.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.