BREAKING NEWS
 

Gubernur Sumsel: Indonesia Masih Butuh Amran

Reporter : HAIKAL AMIRULLAH
Editor : UJANG SUNDA
Kamis, 29 Agustus 2019 21:05 WIB
Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Herman Deru, bersama Menteri Pertanian, Amran Sulaiman. (Foto: Humas Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Herman Deru, penyampaikan bahwa Indonesia masih membutuhkan Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman. Hal itu disampaikan Herman saat mendampingi kunjungan kerja Amran, di di Banyuasin dan Ogan Komering Ilir, Sumsel, kemarin. 

Saat itu, Herman menyampaikan apresiasi atas perhatian Kementerian Pertanian (Kementan) terhadap pembangunan pertanian, peningkatan kesejahteraan petani, dan mitigasi kebakaran lahan di wilayahnya. "Terima kasih kami Pak Amran yang sudah begitu perhatian kepada Sumatera Selatan. Pada tahun ini Sumsel diberikan program SERASI (Selamatkan Rawa, Sejahterakan Petani) 200 ribu hektar, untuk kawasan pertanian di Banyuasin dan OKI. Pak Amran membantu petani tradisional yang konvensional megolah lahan menjadi petani modern," terang Herman. 

Dengan program SERASA, ada kenaikan produksi padi di Sumatera Selatan sebesar 1,6 juta ton. Dia pun yakin, dengan program SERASI, Sumsel akan menjadi penghasil beras nomor satu di Indonesia. 

Baca juga : Duh, Indonesia Masih kekurangan Hunian 8 Juta Unit

"Dulu kami hanya peringkat 8 nasional, namun kita sudah 5 besar nasional sejak periode Mentan Amran dilaksanakan secara masif. Sumsel masih membutuhkan Pak Amran untuk mendampingi pertanian kami. Kita doakan beliau masih menjadi Menteri Pertanian di Kabinet Bapak Presiden Jokowi yang akan datang," ujar Herman.

Adsense

Herman Deru menilai, Amran masih sangat dibutuhkan Indonesia dalam memajukan pertanian. Sebab, visinya yang kuat dan berbagai terobosan yang telah terbukti memajukan pertanian Indonesia.


Pertanian Modern Cegah Kebakaran Lahan

Baca juga : Gandeng Semen Indonesia, Pelindo III Perkuat Logistik

Menurutnya, kebakaran lahan juga dapat dicegah dengan modernisasi pertanian. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Jokowi pada Rapat Koordinasi Kebakaran Hutan dan Lahan, di Istana, beberapa waktu lalu. Saat itu, Presiden setuju dengan usulan agar dilakukan modernisasi para petani, sehingga mereka tidak lagi perlu membakar hutan dan lahan untuk membuka lahan baru. 

Menurut Presiden, dalam lima tahun ini, Kementan sudah membagi yang namanya traktor, ekskavator, dan bulldozer untuk yang daerah-daerah yang memiliki lahan yang besar-besar seperti di Humbang Hasundutan, Sumatera Utara (Sumut). “Saya juga kaget juga dalam satu kabupaten traktornya begitu banyaknya, ekskavatornya begitu banyaknya. Sehingga lahan besar bisa dikerjakan dengan mekanisasi peralatan-peralatan yang ada yang saya lihat itu bantuan dari Menteri Pertanian,” ungkap Jokowi, waktu itu.

Untuk itu, Presiden meminta bupati-bupati yang memiliki lahan yang bisa dikerjakan secara bukan manual lagi, agar meminta bantuan ke Kementerian Pertanian setiap tahun bantuannya banyak, untuk alat-alat seperti itu. “Jadi kita ubah petani yang sudah berpuluh-puluh tahun dengan untuk land clearing dengan cara membakar diganti dengan pembersihan land clearing dengan traktor, dengan excavator tanpa harus membuat api,” tutur Presiden. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense