BREAKING NEWS
 

Euforia Tol Japek, Menhub Sebut Laris Manis Kayak Martabak

Reporter & Editor :
FIRSTY HESTYARINI
Minggu, 22 Desember 2019 18:38 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kedua kiri) bersama Presiden Direktur PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin di Terminal III Bandara Soekarno Hatta, Minggu (22/12). (Foto: Kintan Pandu Jati/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek (Japek) Elevated yang telah dibuka untuk melancarkan arus lalu lintas Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), sempat ditutup karena tingginya volume kendaraan. Akibat kejadian tersebut, tak sedikit masyarakat yang menyalahkan pemerintah.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi atau BKS menganalogikan Tol Layang Japek ini seperti jualan martabak. Kalau martabaknya enak, terjadilah euforia.

BKS menilai, tol layang yang baru saja beroperasi 15 Desember seperti jajanan baru yang laris manis. Banyak orang yang ingin mecoba tol sepanjang 36,4 km itu.

"Jadi kayak euforia, karena orang bareng-bareng ke sana. Contohnya, saya jual martabak. Martabaknya enak, saya promosikan. Terus, orang pada datang beli. Baru satu jam habis. Masak itu dibilang gagal, kan nggak," kata BKS di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Minggu (22/12).

Baca juga : Dipastikan Waskita, Tol Japek II Sesuai Standar Keselamatan dan Keamanan

BKS mengatakan, tidak menutup kemungkinan tol tersebut akan kembali ditutup sementara. Bersama pihak terkait, BKS akan memonitor untuk mengantisipasi arus lonjakan.

“Mungkin, kita akan batasi orang yang naik ke atas. Kemarin itu karena euforia aja, makanya macet. Saya akan mengawasi. Jadi, misalnya sudah sekian ribu mobil berhenti, ya lewat jalan biasa (Japek eksisting) saja. Kemarin kan orang maksain, mau naik semuanya ke sana,” terang BKS.

Adsense

Meski sempat ditutup sementara, BKS menyebut bahwa hal tersebut merupakan capaian yang baik bagi PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Karena, banyak pemudik yang tertarik untuk menggunakan tol itu.

"Ini merupakan investasi yang luar biasa untuk Jasa Marga. Kalau mikir uang, mereka nggak akan bangun itu. Tapi, karena mereka mikir pelayanan, makanya itu (tol layang) dibangun,” ujar BKS.

Baca juga : Sate Ayam Laris Manis Saat Bazaar Amal di Korea Utara

Sebelumnya, Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengeluhkan soal manajemen trafik Tol Layang Japek. Terutama, saat long weekend.

Menurut Tulus, pemerintah harus mengevaluasi total manajemen trafik di Tol Layang Japek, terutama saat long weekend. Seperti saat Natal dan Tahun Baru (Nataru), serta Idul Fitri. 

Selain itu, perlu dipertimbangkan adanya emergency exit, misalnya di Km 25. Sehingga, pengguna tol tidak tidak tersandera di jalan tol selama berjam-jam. Seban, hal itu bisa membahayakan keamanan dan keselamatan pengguna tol.

"Jangan sampai Jalan Tol Layang ini menjadi produk gagal," tandas Tulus. [KPJ]

Baca juga : Asyik, Tol Japek II Gratis Di Libur Natal Dan Tahun Baru

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense