BREAKING NEWS
 

Patuhi Protokol Kesehatan

Semua Kudu Waspada Potensi Penyebaran Covid-19 Jilid II

Reporter : SHAHIH QARDHAVI
Editor : KRISTANTO
Jumat, 15 Mei 2020 06:59 WIB
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito saat berbicara di Istana. Foto: Twitter @Menlu_RI

RM.id  Rakyat Merdeka - Belum reda kasus Covid-19 di Tanah Air, masyarakat sudah dihantui gelombang kedua virus tersebut. Untuk mencegahnya, pemerintah meminta masyarakat mematuhi protokol kesehatan.

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito tidak mau berspekulasi apakah Indonesia akan mengalami gelombang Covid jilid II atau tidak. Menurutnya, terjadi atau tidak, tergantung kedisplinan masyarakat di dalam mematuhi protokol kesehatan. 

“Tentu akan ada peluang untuk terjadinya gelombang kedua jika masyarakat tidak mengikuti ketentuan dari pemerintah. Tapi jika displin tentu dapat dicegah,” ungkap Wiku dalam konferensi pers virtual di Jakarta, kemarin. 

Namun begitu, Wiku mengaku timnya sudah menyiapkan kebijakan untuk mengantisipasi gelombang penyebaran Covid-jilid II. Menurutnya, pihaknya akan meningkatkan pengawasan di daerah-daerah. Sebab, apa pun yang terjadi di daerah akan mempengaruhi tingkat nasional. Kemudian, pihaknya akan mengajak masyarakat berperan aktif melakukan pencegahan. Karena partisipasi masyarakat sangat penting. 

Baca juga : Manggala Agni LHK Patuhi Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan Karhutla

“Kami akan terus ingatkan agar tidak ke luar rumah jika tidak ada kegiatan yang mendesak, selalu mencuci tangan dengan sabun, selalu menggunakan masker, dan menjaga jarak fisik dengan orang lain. Kita tidak bisa upayakan ini sendiri. Kita butuh partisipasi seluruh masyarakat untuk lawan pandemi ini,” ujarnya. 

Seperti diketahui, Organisasi Kesehatan Internasional (WHO) sudah mewanti-wanti akan terjadinya gelombang penyebaran Covid-19 jilid II. 

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mendesak semua negara lebih berhati-hati karena saat ini banyak negara sedang berencana untuk melonggarkan lockdown dan memulihkan perekonomian mereka dengan cepat. 

Adsense

Dia meminta setiap negara mempersiapkan sistem pengujian, pelacakan, perawatan, dan isolasi yang mumpuni sebelum memutuskan melonggarkan lockdown atau social distancing. 

Baca juga : Ngobrol Satu Jam Di Istana, Ketua DPD Beri Masukan Penanganan Covid-19 Ke Jokowi

Di beberapa negara lain seperti China dan Korea Selatan, diperkirakan gelombang kedua Covid-19 sudah terjadi. Perkiraan itu timbul setelah munculnya peningkatan kasus positif Covid-19 di beberapa kota di China dan Korsel. 

Di Indonesia, hingga Rabu (13/4), jumlah kasus pasien positif Covid-19 mencapai 15.438 kasus, dengan 3.287 pasien telah dinyatakan sembuh, dan 1.028 pasien meninggal dunia. Sementara jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) mencapai 256.299 orang, dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) mencapai 33.042 pasien.

Tak Lakukan Relaksasi 

Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menegaskan, pemerintah sampai hari ini tidak melakukan relaksasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB). 

Baca juga : Kinerja Emiten Kesehatan Tetap Moncer di Tengah Covid-19

“Pemerintah sampai saat ini tidak melakukan relaksasi sedikitpun terkait dengan kegiatan-kegiatan PSBB. Namun kita sudah mulai tertib, mulai disiplin, mulai dengan teliti memaksimalkan apa yang bisa kita lakukan di dalam konteks PSBB,” kata Yuri di Jakarta, kemarin. 

Yuri mengatakan sektor-sektor yang dilarang beroperasi selama PSBB tetap akan dilarang. Selain itu, protokol kesehatan akan lebih diperketat. Dia meminta, untuk sektor usaha yang sudah diizinkan beroperas agar menempatkan tenaga-tenaga muda yang memiliki imunitas tinggi untuk bekerja. Sementara untuk kelompok rentan yang berusia di atas 45 tahun, harus dilindungi. 

“Secara data kita bisa melihat bahwa usia di atas 45 tahun pada umumnya memiliki kerentanan yang lebih berat, yang lebih besar dibanding yang di bawah 45 tahun,” jelas Yuri. [QAR]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense