BREAKING NEWS
 

Peringati Dua Tahun Kudeta Militer

Amerika Jatuhkan Sanksi Baru Ke Junta Myanmar

Reporter & Editor :
MELLANI EKA MAHAYANA
Kamis, 2 Februari 2023 21:42 WIB
Jalanan kota bisnis Yangon, Myanmar, tampak sepi pada 1 Februari 2023, tahun kedua peringatan kudeta militer. (Foto AFP Via The Online Citizen)

 Sebelumnya 
Hingga saat ini, AS telah memberlakukan sanksi, di bawah Perintah Eksekutif 14014, terhadap 80 individu dan 30 entitas untuk merampas sarana rezim untuk melanggengkan kekerasannya dan untuk mempromosikan aspirasi demokrasi rakyat Burma.

AS tetap teguh dalam posisinya bahwa pemilihan yang direncanakan rezim tidak mungkin bebas atau adil, mengingat bahwa rezim telah membunuh, menahan, atau memaksa calon pesaing untuk pergi, dan mengingat bahwa rezim terus melakukan kekerasan brutal terhadap lawan-lawannya yang bertindak secara damai.

Baca juga : Sebagian Warga AS Protes Bantuan Ke Ukraina

Banyak pemangku kepentingan politik utama telah mengumumkan penolakan mereka untuk berpartisipasi dalam pemilihan ini, yang tidak akan inklusif atau representatif, dan hampir pasti akan memicu pertumpahan darah yang lebih besar.

AS, sebut Blinken, akan terus mendukung gerakan pro-demokrasi dan upayanya untuk memajukan perdamaian dan pemerintahan multipartai di Myanmar.

Baca juga : Pemerintah Pastikan Kesiapan Layanan Haji

"Kami memuji mereka yang bekerja untuk memperkuat persatuan dan kohesi dan menjadi bagian berbagai kelompok yang memiliki visi yang sama akan demokrasi sejati dan inklusif di Burma," tutut Blinken.

Ia berharap dapat membangun kerja sama dengan ASEAN dan para anggotanya, dan dengan PBB setelah pengesahan Resolusi Dewan Keamanan PBB baru-baru ini tentang situasi di Burma.

Baca juga : Polri Punya Jati Diri Bhayangkara, Tak Bisa Disamakan Dengan Polisi Negara Lain

"Kami berharap dapat membangun kerja sama dengan komunitas internasional, saat para mitra berusaha untuk menegakkan Konsensus Lima Poin ASEAN, mengintensifkan tekanan diplomatik dan ekonomi terhadap militer, dan mendukung Burma yang damai, demokratis, dan makmur," pungkasnya.***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense