BREAKING NEWS
 

Eksklusif Dengan Dubes Wiwiek Setyawati Firman

Dari Finlandia, Indonesia Bisa Belajar SDM Handal dan Unggul

Reporter & Editor :
FITRIYANA YULIANTI
Rabu, 28 Agustus 2019 13:37 WIB
Dubes RI untuk Finlandia dan Estonia, Wiwiek Setyawati Firman bersama Menteri Finlandia untuk urusan Uni Eropa Tytti Tuppurainen dalam Perayaan HUT ke-74 RI di Hotel Hilton Helsinki Kalastajatorppa, Jumat (9/8). (Foto : Kartika Sari/Rakyat Merdeka).

RM.id  Rakyat Merdeka - Finlandia disebut sebagai negara paling bahagia di dunia, dan sistem pendidikannya termasuk yang terbaik. Banyak hal bisa dipelajari Indonesia dari negeri yang hampir seluas pulau Papua, tapi hanya berpenduduk 5,5 juta ini. Apalagi, di periode ke-2, Presiden Jokowi punya concern yang kuat terhadap kemajuan sumber daya manusia (SDM) Indonesia.

Selama sepekan, yakni pada 7-14 Agustus lalu, wartawan Rakyat Merdeka Ratna Susilowati dan Kartika Sari berkunjung ke Finlandia dan Estonia. Memenuhi undangan Duta Besar Indonesia untuk Finlandia dan Estonia Wiwiek Setyawati Firman, Rakyat Merdeka menghadiri perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia di Helsinki, ibukota Finlandia dan Tallinn, Ibukota Estonia. Selain itu, Rakyat Merdeka juga berkesempatan merayakan Hari Raya Idul Adha bersama keluarga besar KBRI di Helinski. Berikut ini wawancara eksklusif dengan Dubes Wiwiek Setyawati Firman.

Selama 3,5 tahun bertugas di Finlandia, persoalan apa saja yang sering di-handle?
Kalau terkait WNI yang tinggal di sini tidak ada persoalan, karena sistem hukum di Finlandia sudah baik sekali. Siapapun di sini, didorong untuk mematuhi hukum. Sanksinya sangat ketat, jelas. Aparat hukum di sini juga bekerja tegas dan jelas. Semuanya tertib sosial, tertib hukum.

Jumlah WNI di sini ada sekitar 850 orang. Untuk mendatanya, kami proaktif. Di sini ada undang-undang yang mengatur anak di bawah usia 18 tahun berhak atas dual nationality. Misalnya ada WNI menikah dengan lelaki Finlandia, maka anak hasil pernikahan campuran seharusnya segera memiliki paspor Indonesia. Jangan sampai hanya memiliki paspor Finlandia.

Baca juga : Kejuaraan Tenis Meja Pelajar Asia, Indonesia Raih Perunggu

Ini penting agar jika terjadi dispute atau domestic violence, anak tidak jadi sandera dalam pernikahan. Ibunya, misalnya, sulit pulang ke Indonesia jika anak hanya memegang paspor Finlandia. Ini perlu disosialisasikan, karena mungkin ada WNI yang belum memahami sistem hukum di negara ini.

Untuk sosialisasi ini, saya turun sendiri. Bahkan ada yang tinggalnya di Ulu, itu jaraknya 600 km dari Helsinki, saya samperin langsung. Dan Imigrasi Finlandia baik sekali, mereka mendukung. Mereka bantu kita melakukan pelayanan imigrasi mobile untuk mendapatkan data sidik jari, foto dan lainnya.

Apa saja program dan hal-hal penting yang bisa dipelajari Indonesia dari Finlandia?
Yang pertama, pendidikan. Mencakup guru dan manajemen anak didik agar mendapatkan SDM unggul. Perlu link and match, antara pendidikan dan kebutuhan dunia kerja. Tentang PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), misalnya. Di sini ada konsep early childhood education and care. Ada “care”-nya. Dimana sekolah memberikan pelayanan sekaligus melihat kondisi keluarga anak didik. Lingkungan keluarga yang kondusif amat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama pada periode sebelum masuk usia sekolah, atau tahapan comprehensive education.

Adsense

Di Indonesia konsep pendidikan dini melalui PAUD ada, tetapi belum sampai program “care”. Bahkan di negara kita, anak usia dini sudah dilomba-lombakan, ikut kompetisi. Di Finlandia, tidak ada juara-juaraan. Sejak dini, yang penting diperhatikan adalah situasi keluarga dan lingkungan yang mendukung perkembangan anak agar bisa jadi SDM handal, unggul bukan saja knowledge-nya, tapi juga psikologisnya.

Baca juga : Para Diaspora Indonesia Diharap Genjot SDM Kita

Bagaimana kerja sama Indonesia dengan Finlandia di bidang pendidikan, apakah ada yang konkret?
Ada dua Memorandum of Understanding (MoU) bidang pendidikan yang sudah ditandatangani. Pertama, untuk general education dari tingkat PAUD sampai SMA . Dan kedua, kerja sama untuk higher education. Dari dua MoU ini, telah lahir joint working group-nya, dan hasilnya banyak kerja sama pendidikan dan beasiswa.

Pemerintahan Jokowi di periode kedua memiliki atensi khusus pada program SDM Unggul. Banyak hal yang bisa dipelajari dari Finlandia terkait ini ya...
Meskipun Finlandia itu letaknya jauh dari Indonesia, tapi menghasilkan SDM unggul bisa dipelajari di sini. Penting mendidik bukan hanya knowledge, tapi juga sikap dan moralnya.

Di Finlandia, aturan sangat ketat. Anak sekolah tidak boleh mabuk. Pada level SMA , jelang kelulusan comprehensive education, misalnya, minum bir hanya boleh pada tanggal 1 Mei, saat Vappu Day, bersamaan dengan Hari Buruh Internasional. Di luar itu bisa ditangkap polisi. Apalagi nge-drug, di sini dilarang. Di Finlandia tidak ada taman atau tempat tertentu dimana orang bebas nge-drugs, seperti di beberapa negara lain. Finlandia juga tidak mendidik anak yang hasilnya jadi SDM robotic. Ada aspek knowledge, moral dan attitude yang baik.

Kerja sama di bidang lain, bagaimana?
Ada kerja sama di bidang renewable energy atau energi terbarukan. Jepang juga memiliki teknologi ini, jadi tinggal bersaing saja mana harga yang terjangkau untuk Indonesia. Di bidang politik, Finlandia dan Indonesia saling dukung dalam rangka pencalonan di badan-badan internasional. Misalnya, di Security Council, Dewan Keamanan PBB dan di IMO (International Maritime Organization) atau Dewan Maritim Internasional, pencalonan Indonesia didukung oleh Finlandia.

Baca juga : Persija Siap Tarung di Liga 1 dan AFC Cup

Di bidang kerja sama ekonomi, kita masih mengalami defisit neraca perdagangan 300-500 juta dolar AS. Karena kita membeli mesin-mesin pembangkit listrik, alat-alat kedokteran dan perlengkapan otomatisasi untuk di pelabuhan, komputerisasi, sistem teknologi dan pembelian crane. Di Pelabuhan Lamongan, Surabaya misalnya, itu didukung oleh teknologi dan menggunakan produk Finlandia. Merek-merek terkenalnya sudah masuk Indonesia, antara lain Lojer untuk alat-alat kedokteran, crane-crane KONE, Wartsila, Fiskars. Di metal industry, alat-alat pembangkit menggunakan merek Kumera, dan lain sebagainya.

Lalu, kerja sama di bidang sosial budaya, yang booming. Dari Indonesia, ada beberapa kali tim kesenian datang untuk ikut festival film di Tampere, kota terbesar kedua di Finlandia. Paduan suara Cordana pernah tampil dan rekaman mereka ditayangkan selama sebulan di stasiun televisi dan radio nasional Finlandia. Bidang ekonomi kreatif baik melirik ke sini. Mereka mengirimkan kita data dan buku-buku yang sangat bermanfaat untuk program di sini. Kementerian Pariwisata juga selama ini sudah cukup mendukung.

Bagaimana antusiasme pengusaha Finlandia untuk berinvestasi di Indonesia?
Tentu ada. Walaupun jumlahnya belum besar, tapi kami optimistis akan terus meningkat. Orang Indonesia belum terlalu kenal Finlandia. Mungkin karena jaraknya jauh dan populasinya sedikit. Padahal, kualitas produk-produk yang dihasilkan Finlandia sangat baik.***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense