BREAKING NEWS
 

Varian Corona India Tulari 149 Warganya, Singapura Kaget

Reporter : FAJAR EL PRADIANTO
Editor : OKTAVIAN SURYA DEWANGGA
Rabu, 19 Mei 2021 21:30 WIB
Duta Besar RI untuk Singapura, Suryo Pratomo. (Foto: Youtube BNPB)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sebanyak 149 warga Singapura telah terinfeksi virus Covid-19 varian B.1.617 dari India. Temuan ini, disebut Duta Besar RI untuk Singapura, Suryopratomo, cukup mengejutkan.

"Karena dalam 10 bulan terakhir itu Singapura sudah terbebas dari virus Corona. Sudah tidak ada penularan lagi tapi kembali lagi," ujarnya dalam Webinar "Waspada Covid-19 di Indonesia-Belajar dari India, Rusia, dan Singapura" yang digelar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Rabu (19/5).

Singapura, sudah melakukan pelonggaran aktivitas masyarakat sejak tahun lalu secara bertahap. Fase pertama pada awal Juni, warga boleh keluar rumah paling banyak dua orang.

Fase kedua yang dimulai sebulan berikutnya, lima orang diperbolehkan keluar rumah secara bersam-sama. Sementara fase terakhir pada 28 Desember, sebanyak delapan orang boleh beraktivitas bersamaan.

Baca juga : Ini, 6 Pangkalan Udara Israel Target Serangan Rudal Palestina

Namun, setelah pelonggaran pada 8 Mei 2021 ditemukan kasus Covid-19 mutasi B.1.617 di Changi dan di rumah sakit Tan Tock Seng.

"Ini yang membuat kaget pemerintah Singapura. Ada dua klaster yang jumlahnya cukup besar, varian B.1.617 yang sampai saat ini total sekarang yang terinfeksi itu mencapai 149 orang, termasuk anak berusia dua tahun," bebernya.

"Dari 0 menjadi 149. Bagi Singapura ini jumlah yang sangat besar," imbuh Suryo.

Adsense

Dibeberkannya, sebagian orang yang terinfeksi varian baru virus Corona tersebut sudah divaksinasi. Ini menjadi pelajaran buat Indonesia. "Vaksinasi bukan obat manjur yang membuat orang tidak bisa terinfeksi," tuturnya.

Baca juga : Varian Baru Corona Bermunculan, Rupiah Nyungsep

Tetapi, orang yang sudah di vaksinasi ini lebih kuat sehingga kemudian tidak menyebabkan kondisi yang lebih parah dan bahkan meninggal.

"Inilah yang terjadi, ada 149 orang yang kemudian terinfeksi tetapi kondisinya tidak parah. Dan mereka sekarang menjalani karantina dan apa isolasi yang sangat ketat,” papar Suryo.

Dari ratusan kasus baru itu ditemukan 11 orang yang terinfeksi tanpa ada kontak erat dengan siapa pun, lanjut Suryo. Temuan tersebut membuat para ahli epidemiologi menyelidiki apakah varian B1617 bersifat airbone atau dapat menular melalui udara.

"Ini yang sedang diteliti tim epidemiologi Singapura, apakah betul virus B1617 bisa airbone dan menular melalui udara. Tapi pemerintah Singapura meminta masyarakat untuk tinggal di rumah sebisa mungkin," ucapnya.

Baca juga : Nurani Terketuk, Sopir Tuk Tuk India Ini Sulap Kendaraannya Jadi Ambulans Gratisan

Membatasi pergerakan masyarakat jadi upaya pemerintah Singapura menangani lonjakan kasus yang saat ini terjadi. Lockdown telah diterapkan sejak 7 April hingga 2 Juni. Sekolah kembali ditutup dan dilakukan secara virtual.

Program vaksinasi, juga terus dijalankan. Kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah Singapura sekarang, orang yang akan mendapatkan suntikan kedua, yang tadinya 28 hari diundur menjadi 8 minggu.

"Jadi harapannya adalah supaya semua orang di Singapura pada akhir Agustus yang akan datang setidaknya sudah mendapatkan vaksinasi pertama 4,6 juta," tandas Suryo. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense