BREAKING NEWS
 

Desak Reformasi Kerajaan

Ribuan Warga Dan Biksu Thailand Turun Ke Jalan

Reporter & Editor :
MELLANI EKA MAHAYANA
Selasa, 16 November 2021 06:30 WIB
Demonstran pro-demokrasi melancarkan aksi di bawah foto Raja Maha Vajiralongkorn di Bangkok, Thailand, Agustus 2020. Salah satu demonstran memegang kertas yang mengajak rakyat untuk bangkit. (Foto: Reuters/ Jorge Silva).

 Sebelumnya 
Tak gentar, menjelang malam, pengunjuk rasa ramai-ramai menuju Kedutaan Besar Jerman. Mereka mengirimkan surat ke kedutaan, menyatakan keprihatinan tentang kembalinya kekuasaan absolut. Tak lama, mereka pun bubar.

Aksi massa di depan Kedubes Jerman berlangsung karena keberadaan Vajiralongkorn di Jerman. Ia meninggalkan Thailand pekan lalu. Itu adalah perjalanan pertamanya ke luar negeri dalam lebih dari setahun, di tengah protes massa pro-demokrasi.

Pavin Chachavalpongpun, dosen di Pusat Studi Asia Tenggara, Universitas Kyoto, Jepang, menilai, Vajiralongkorn meninggalkan Thailand karena yakin, gerakan protes terkendali.

Baca juga : Obat Covid, Kabar Baik Dan Tanda Tanya

“Dia memutuskan pergi di tengah perdebatan di Thailand, itu menunjukkan dia percaya diri. Jika Anda menanyakan pertanyaan ini kepada saya dari (perspektif) analis, kepercayaan itu mungkin salah perhitungan. Sama seperti air mendidih, dapat menyebabkan tutup panci bisa lepas kapan saja,” terang Pavin.

Tuntutan reformasi kerajaan juga terkait aturan lese mejeste terberat di dunia. Yaitu menetapkan hukuman penjara hingga 15 tahun bagi siapapun yang mencemarkan nama baik monarki.

Sejak protes dimulai tahun lalu, setidaknya 157 orang telah didakwa berdasarkan hukum, menurut catatan yang dikumpulkan kelompok advokasi Hak Asasi Manusia Thailand.

Baca juga : Momen Hari Pahlawan, Puan Kenang Sosok Taufiq Kiemas

Selain itu, ada tudingan raja mengendalikan kekayaan negara yang diperkirakan mencapai puluhan miliar dolar AS. Sejak menjadi raja, aset bernilai miliaran dolar AS yang dipegang Kerajaan Thailand telah ditransfer ke Vajiralongkorn. Ini menegaskan kendali atas keuangan kerajaan dan meningkatkan kekayaan pribadinya.

Padahal The Crown Property Act, yang disahkan pada 1936, memisahkan aset kerajaan dengan aset pribadi keluarga kerajaan. Kekecewaan juga meningkat setelah di awal pandemi Corona, raja malah menghabiskan sebagian besar waktunya di luar negeri. Ia juga absen saat negara bergulat dengan Covid- 19 pada April-Mei tahun lalu.

Vajiralongkorn betah tinggal di Jerman. Pada Oktober 2021, ia kembali ke Thailand untuk menandai ulang tahun keempat kematian ayahnya, Bhumibol Adulyadej, di tengah protes massa pro demokrasi. [MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense