BREAKING NEWS
 

Redupnya Pamor Prabu Kresna

Senin, 17 Januari 2022 06:37 WIB
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
Dalang Wayang Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Sebagai titising Dewa Wisnu, Kresna tidak semestinya gamang dan bimbang dalam mengambil keputusan. Wisnu merupakan dewa yang tahu sak durunge winarah, artinya dapat melihat masa depan dengan mudah. Namun, Prabu Kresna kurang bijak dalam perebutan wahyu Cakraningrat. Kresna tidak bisa memisahkan antara kepentingan pribadi dan kepentingan rakyat banyak. Tugas sebagai penasehat Pandawa terganggu dengan permintaan anaknya yang ingin menjadi raja.

Cakraningrat merupakan wahyu ratu. Barang siapa mampu mengamalkan Cakraningrat, anak turunnya bakal menjadi raja. Puntadewa menyuruh Abimanyu untuk bertapa mencari Cakraningrat. Kesaktian anak Arjuna tersebut tidak diragukan lagi untuk urusan bertapa di tengah hutan. Sedangkan dari pihak Kurawa diwakili oleh Lesmana anak Duryudana. Raden Samba mewakili darah Yadawa mencoba keberuntungannya menjadi raja. Samba cerdas memanfaatkan nama besar dan koneksi bapaknya Kresna untuk memenangkan kompetisi.

Baca juga : Inovasi Dan Kearifan Tembang Pucung

“Siapa yang dapat Cakraningrat, Mo?”celetuk Petruk. Romo Semar kurang semangat bicara masalah politik. Selain masih panjang jalannya, banyak permasalahan yang perlu mendapat perhatian kita semua. Pandemi belum reda, harga-harga kebutuhan pokok masih tinggi. Gempa bumi, gunung meletus, banjir bandang dan tanah longsor terjadi di mana-mana. Rasanya kurang elok dan gege mongso mematut berebut kekuasaan di saat rakyat sedang berjibaku menghadapi berbagai musibah.

Adsense

Kopi pahit dan ubi rebus dibiarkan dingin di meja lincak teras belakang. Romo Semar kurang selera mencicipi sarapan yang telah disiapkan oleh istrinya Dewi Kanestren. Kepulan asap rokok klobot membawa memorinya kembali ke zaman Mahabarata di mana dirinya harus mengingatkan Prabu Kresna yang lupa diri ikut-ikutan rebutan wahyu ratu.

Baca juga : Ramalan Kalingga Jati Tahun 2022

Kocap kacarito, Cakraningrat memilih sendiri satria yang pantas menjadi raja. Untuk menjadi raja tidaklah mudah. Selain teruji secara keilmuan dan kesaktian, calon raja harus berperilaku adil dan bijaksana. Kemampuan mengendalikan diri dan hawa nafsu merupakan ujian terberat bagi calon pemimpin masa depan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense