BREAKING NEWS
 

Antara Subsidi Pertalite Dan Pupuk

Minggu, 5 Juni 2022 07:35 WIB
Prof. Tjipta Lesmana

 Sebelumnya 
Pada era pemerintahan SBY, Sri Mulyani pun pernah mengatakan kita harus hati-hati dengan utang luar negeri. Utang yang terus membesar tentu akan menghambat kemampuan pemerintah membiayai kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan rakyat.

Baca juga : Mengusir Duta Besar Singapura Dari Indonesia?

Pertanyaannya: Sampai kapan harga BBM bersubsidi bisa dipertahankan jika harga minyak internasional terus membubung? Pemerintah kini tengah menggodok aturan terkait pembatasan pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite dan Solar. Tujuannya, supaya penyaluran kedua jenis BBM ini dapat lebih tepat sasaran. Khusus untuk Pertalite, data menunjukkan terjadinya lonjakan konsumsi Pertalite karena semakin banyak pemilik mobil mewah yang “pindah” BBM: dari Pertamax ke Pertalite akibat disparitas harga kedua jenis BBM ini yang cukup signifikan.

Baca juga : Jokowi Di Tengah Putin Dan Zelenskyy

Indonesia boleh disebut “negara subsidi”, praktis apa saja disubsidi. Bagaimana pemerintah bisa meningkatkan kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan rakyatnya karena sebagian besar APBN-nya dipakai untuk membayar subsidi dan pengeluaran tetap seperti membayar gaji pegawai negeri dan pension ASN yang begitu besar, membayar cicilan utang dan bunganya, beragam subsidi seperti BBM, pupuk, BPJS dan lain-lain. Untuk mengatasi pandemi Covid-19, pemerintah menghabiskan anggaran ratusan triliun dalam bentuk macam-macam subsidi. Untuk mengatasi masalah Migor – minyak goreng – saja, pemerintah harus mengucurkan BLT sebesar Rp 100.000,- per KK per keluarga walaupun kemudian dicabut Kembali BLT itu dengan alasan harga Migor sudah stabil.

Baca juga : Ekonomi Kapitalistis VS Ekonomi Kerakyatan

Sejak tahun lalu, Menteri Keuangan diam-diam sudah mulai mengalokasikan anggaran negara untuk kepentingan pembangunan IKN – Ibukota Negara (baru) dengan jumlah amat besar.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense