Dark/Light Mode

Gebrakan Andika Di Papua

Selasa, 22 Maret 2022 07:57 WIB
Prof. Tjipta Lesmana
Prof. Tjipta Lesmana

RM.id  Rakyat Merdeka - Selama 3 bulan terakhir, sekitar 30 prajurit TNI, polisi dan rakyat sipil tewas diberondong KKB – Kelompok Kriminal Bersenjata – di Papua. Aneh, seolah-olah TNI lepas kendali alias tidak berdaya menghadapi kelompok bersenjata di Papua. Intensitas clash bersenjata di Papua terkesan makin tinggi sejak Jenderal TNI Andika Perkasa menjabat Panglima TNI, menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjanjanto; seakan-akan kelompok pemberontak menantang Andika untuk “duel”.

Insiden terakhir, 3 anggota prajurit TNI gugur setelah menyerang Pos Koramil (Posramil) di Gome, Kabupaten Puncak, Papua, pada 19 Maret yang baru lalu oleh gerombolan KKB.

Baca juga : Antara Migor & Penundaan Pemilu

Sebelumnya, tanggal 2 Maret 2022, delapan warga sipil tewas ditembaki orang tak dikenal (OTK) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua. Mereka diserang tiba-tiba oleh OTK saat berada di camp Palaparing Timur Telematika (PTT). Kedelapan korban meninggal mengenaskan sekali akibat ditembaki dan dianiaya OTK, tatkala berada di Beoga untuk melaksanakan perbaikan Tower Base Transceiver Station (BTS).

Aneh bin ajaib, semua pegawai ASN di Papua, apalagi prajurit TNI dan Polri memahami betul bahwa Kabupaten Puncak salah satu daerah yang paling rawan, bahkan “paling gawat” di seluruh Papua. Seorang sumber pernah bercerita pada saya beberapa tahun yang lalu, sebuah helikopter tempur kita diberondong musuh dan jatuh, seluruh awaknya tewas ketika heli baru terbang ke atas Puncak.

Baca juga : Berkali-kali Revisi Aturan, Salah Siapa?

Maka, pantas kita bertanya: Apakah pegawai-pegawai Telkom mendapat pengawalan yang memadai ketika mendapat tugas melaksanakan perbaikan Tower Base Transceiver di lokasi yang sudah lama dikenal sangat rawan pemberontak? Berita yang satu ini tampaknya kurang mendapat perhatian media tatkala itu, padahal delapan korban yang tewas! Mungkinkah karena mereka sipil semua?

Beda sekali dengan insiden berdarah di Posramil, Gome, Kabupaten Puncak pada 19 Maret yang baru lalu yang menewaskan 3 prajurit TNI. Eksposur media, termasuk media sosial, sangat luas, apalagi Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa turun tangan melakukan investigasi atas insiden bersenjata ini. Hasil sementara investigasi – untuk sementara -- menunjukkan indikasi yang membuat kita geleng-geleng kepala, kalau memang benar !
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.