BREAKING NEWS
 

Menggagas Fikih Siyasah Indonesia (76)

Cara Nabi Mengatasi Konflik

Rabu, 16 Agustus 2023 06:10 WIB
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Karya-karya tersebut di atas memberikan informasi yang amat penting bagi dunia akademisi dan juga peme­rintah, ­karena prilaku sehari-hari migrant muslim dilihat dalam berbagai perspektif.

Oliver Roy misalnya, meng­ungkapkan bahwa migrasi besar-besaran umat Islam ke dunia barat, khususnya ke AS dan Eropa, cepat atau lambat akan melahirkan peta hegemoni social-politik baru di kawasan tersebut. Meng­ingat umat ­Islam dari manapun datangnya mereka semuanya sepakat memiliki kiblat yang sama, dan locus kiblat itu di Timur-­Tengah.

Baca juga : Nabi Sebagai Pengamat Sekaligus Politikus

Umat ­Islam juga memiliki melting pot yang sangat efektif antara lain mesjid, mushalah, Islamic Center, majlis taklim, dan makanan dan produk halal, serta prinsip-prinsip dasar dan identitas Syari’ah lainnya.

Roy bahkan melukiskan bahwa sekarang sedang terjadi proses deterritorialisation of Islam ­dengan segala konsekwensi­nya. Roy juga terkadang menye­but komunitas ini sebagai the stateless people, karena menurutnya, perbedaan negara dan kewarganegaraan tidak bisa memisahkan ukhuwwah ­Islamiyah. Sudah barangtentu agama lain demikian pula adanya.

Baca juga : Hidup-Matinya Sebuah Rezim dalam Al-Quran

Lain halnya Murad Hofmann yang melihat sisi positif migram muslim ke dunia barat. Dengan demikian akan menjadi briging antara dunia Islam dan dunia barat, sehingga tidak perlu terjadi apa yang khawatirkan Huntington seba­gai the clash of civilization. Y.Y. Haddad dan kawan-kawan juga melihat bahwa pluralisme keagamaan dapat dibina untuk melahirkan persaudaraan sejati.

Jika seluruh tokoh-tokoh ­agama-agama besar bersatu maka umat lapis bawah serta merta akan mengikutinya, mengingat relasi antara umat dan pemimpin agamanya umum­nya bersifat paternalistic.

Baca juga : Fikih Siyasah Kebhinnekaan (4)

Kecenderungan hege­moni dunia baru akan sangat mengun­tungkan Indonesia yang memiliki penduduk muslim terbesar. Indonesia jauh dari pusat konflik yaitu Israel-Palestina, sehingga mereka bisa terlibat secara obyektif meracik konsep peradaban baru agama-agama. Yang tak kalah pentingnya Indonesia didukung oleh soft culture sebagai negara maritim.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense