BREAKING NEWS
 

Isu-isu Islam Kontemporer (41)

Kedudukan Politik Nabi Muhammad (3)

Senin, 10 Februari 2020 06:40 WIB
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Dalam penelitian Abd Wahhab, ayat-ayat yang berbicara tentang urusan politik tidak lebih dari 10 ayat, itu pun tidak ada yang berbicara tentang mekanisme politik, tetapi lebih merupakan seruan moral atau etika politik.

Nabi juga tidak pernah memberikan wasiat kepada para sahabatnya tentang mekanisme politik seperti apa yang harus dilaksanakan di dalam suksesi kepemimpinan.

Adsense

Baca juga : Kedudukan Politik Nabi Muhammad (2)

Terbukti, empat khalifah Nabi, yakni Abu Bakar, Umar, Usman, dan Ali, peroses pengangkatannya berbeda satu sama lain.

Seandainya Nabi pernah menetapkan model atau sistem politik tersendiri di dalam Islam, maka sudah barang tentu bisa kita melihat adanya keseragaman pola pada suksesi para khalifahnya, namun dalam kenyataannya, tidak demikian.

Baca juga : Kedudukan Politik Nabi Muhammad (1)

Tidak heran, ketika Nabi wafat jenazahnya sempat tertunda tiga hari untuk dimakamkan karena antara lain kesibukan para tokoh sahabat senior membicarakan siapa yang akan menggantikan Nabi sebagai pemimpin dan kepala pemerintahan di Madinah.

Para pihak yang terdiri atas kaum Anshar diwakili dua suku terbesar yanti pemimpin suku Khazraj dan Suku ‘Aus di-tambah tokoh dari Muhajirin yang pada waktu itu diwakili oleh Abu Bakar yang kemudian terpilih sebagai pengganti Nabi sebagai pemimpin spiritual dan pemerintahan di kota Madinah.***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense