Sebelumnya
Berdasarkan data yang dihimpun Walhi Jakarta, sampah harian Jakarta dari 2015 sampai 2020 cenderung mengalami peningkatan.
Tahun 2015 sampah di DKI hanya sekitar 7.000 ton per hari. Tahun 2020 naik menjadi 8.300 ton per hari.
Baca juga : Jangan Plesiran Ke Luar Negeri
Peningkatan tersebut, kata Tubagus, diperparah dengan rendahnya jumlah sampah yang berhasil dikurangi sebelum masuk ke Bantargebang.
“Seperti yang terjadi pada tahun 2020, dari 8.369 ton sampah yang dihasilkan, hanya 945 ton sampah yang berhasil dikurangi. Sementara 7.424 ton sisanya di buang ke Bantargebang,” tutur Tubagus.
Baca juga : Nikmati Libur Panjang Dengan Tetap Prokes Ya...
Tak hanya itu, Tubagus menyebut kondisi tersebut tak pelak memunculkan masalah di hilir. Bantargebang yang seharusnya hanya menerima sampah residu, kini menerima banyak jenis sampah.
“Akibatnya, per tahun 2020, TPST Bantargebang benar-benar lumpuh,” paparnya.
Selain itu, Tubagus memaparkan, volume eksisting TPST Bantargebang sudah mencapai 22.387.370 meter kubik, melebihi kapasitas penampungan yang hanya 21.879.000 meter kubik.
Meskipun Pemprov DKI kini telah menambah luas TPST Bantargebang, menurutnya, bukan berarti masalah sampah Jakarta sudah selesai. [OSP]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.