Sebelumnya
Syarif mengapresiasi langkah Pemprov DKI Jakarta yang telah merelokasi 35 Kepala Keluarga eks warga Kampung Bayam ke Rusun Nagrak. Namun Syarif minta Pemprov untuk memperhatikan nasib sebagian warga eks Kampung Bayam yang belum direlokasi.
“Yang belum direlokasi harus ada upaya mediasi. Mediasi itu jangan dicampur emosi,” kata Syarif di Gedung DPRD DKI Jakarta, kemarin.
Baca juga : Jordan Poole Tenggelam
Dia juga meminta Jakpro selalu pengelola Rusun Kampung Bayam untuk lebih bijaksana menghadapi sebagian warga yang terus menuntut diberi akses masuk ke Rusun Kampung Bayam.
“Kedua belah pihak duduk tenang, berunding. Dari pihak Jakpro juga saran saya jangan main di aturan mulu. Aturan is oke. Tapi, dengarkan keluhan. Warga juga jangan emosian,” ujarnya.
Baca juga : Manggala Agni Berjibaku Padamkan 4 Titik Karhutla di Sumsel
Agar berjalan lancar, Syarif mengusulkan mediasi itu dilakukan oleh orang terpercaya yang disetujui oleh pihak Jakpro dan pihak masyarakat. Sehingga upaya menyelesaikan polemik relokasi sebagian warga eks Kampung Bayam bisa diselesaikan dengan cepat.
“Saya minta Pak Pj (Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono) juga turun tangan segera supaya jangan terkatung-katung. Bila perlu kedua belah pihak diundang ngopi di Balaikota,” ucap Syarif yang mengaku siap menjadi mediator.
Baca juga : Relawan Santri Ganjar Ajak Warga Gotong Royong Mengecat Mushola Di Karawang
Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Kamis 11/1/2024 dengan judul Tolak Tinggal Di Rusunawa Nagrak, Warga Gusuran JIS Ngotot Tinggal Di Kampung Susun
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.