BREAKING NEWS
 

Selalu Terkerek Di Awal Ramadan

Harga Pangan Sulit Dijinakkan

Reporter & Editor :
APRIANTO
Jumat, 16 April 2021 06:10 WIB
Pedagang menyortir cabai yang dijual, di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Rabu (7/4/2021). (Foto: ANTARA/Galih Pradipta)

 Sebelumnya 
Kota Termahal

Pada kesempatan ini, Wagub Riza juga mengomentari laporan Global Wealth and Lifestyle Report 2021 yang memasukkan Jakarta dalam daftar 25 kota termahal di dunia.

Dia menilai, ada beberapa faktor yang membuat Jakarta masuk dalam daftar itu. Salah satunya karena Jakarta banyak dikunjungi orang dari berbagai daerah, termasuk luar negeri.

Baca juga : Pakar: Awal Ramadan, Kasus Covid-19 Di Kalsel Terus Meningkat

“Banyak orang yang datang ke Jakarta, ada supply and demand,” jelasnya.

Dalam Global Wealth and Lifestyle Report 2021, Jakarta berada di urutan 20, mengalahkan Sao Paulo, Mumbai, Mexico City, Vancouver, dan Johannesburg.

Peringkat itu disusun berdasarkan pada harga sejumlah barang mewah yang dibeli oleh orang-orang kaya di 25 kota dunia. Dalam laporan tersebut, sebuah kota dijadikan kota termahal dengan menggunakan indikator harga barang yang digunakan untuk gaya hidup. Seperti barang elektronik, mobil, pakaian hingga minuman beralkohol.

Baca juga : Telkom Buka Peluang Bisnis Raup Penghasilan Hingga Jutaan Rupiah, Begini Caranya

Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak menilai, Jakarta tak lagi cocok ditinggali kalangan dengan ekonomi rendah. Meski kenyataannya masih banyak warga berada di kelompok ekonomi bawah tinggal di Ibu Kota.

“Indikator yang digunakan survei tersebut, antara lain sepeda yang dinilai sebagai barang mahal. Bisa dimaklumi kalau Jakarta masuk kota termahal. Karena, sepeda laku keras dan habis di pasaran. Termasuk sepeda dengan harga Rp 80 jutaan,” katanya.

Gilbert menyinggung koefisien Gini Ratio DKI 0.4 atau kesenjangan yang meningkat dari tahun lalu. Hal ini menunjukkan sebenarnya lebih banyak warga miskin daripada kaya di DKI. “Tetapi mereka tidak terpotret, akibat yang terlihat belanjanya orang kaya,” imbuhnya.

Baca juga : Selama Bulan Ramadan, 5 Komoditas Pangan Ini Harganya Bisa Selangit

Pengamat perkotaan. Yayat Supriyatna menilai, laporan Julius Baer’s Global Wealth and Lifestyle Report 2021 tidak menggambarkan kondisi Jakarta secara utuh, karena yang dilihat hanya pembelian barang mewah.

“Untuk kelas menengah Jakarta mungkin butuh barang itu untuk update status sosial. Kelihatannya mahal, tapi kalau dari segi biaya hidup, belum tentu Jakarta menjadi kota termahal,” terang Yayat. [OSP]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense