BREAKING NEWS
 

Cari Orangnya Sampai Ketemu

Yang Nimbun Migor, Lekas Penjarain Dong

Reporter : NUR ROCHMANNUDIN
Editor : UJANG SUNDA
Minggu, 20 Februari 2022 08:30 WIB
Polisi Periksa Pemilik Gudang Penimbun 1,1 Kg Minyak Goreng di Sumut. (Foto: Arsip Polda Sumut).

 Sebelumnya 
"Saya datang ke daerah-daerah untuk memastikan barang ada. Tidak ada yang bermain dengan harga. Untuk harga eceran tertinggi (HET) migor curah Rp 11.500 per liter, sementata kemasan sederhana Rp 13.500 per liter, dan kemasan premium Rp 14 ribu per liter," tegas Lutfi, saat dihubungi Rakyat Merdeka, tadi malam.

Kepala Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kantor Wilayah I, Ridho Pamungkas berjanji bakal mendalami dugaan kartel dalam temuan Tim Satgas Pangan Pemprov Sumut. Dia menegaskan, temuan migor yang belum didistribusikan harus diusut.

Menurutnya, peristiwa ini disebabkan tiga hal: kegagalan koordinasi, kegagalan kebijakan, dan kegagalan pasar. "Kegagalan pasar dalam artian perilaku pelaku usaha yang dengan sengaja menahan pasokan dengan tujuan atau motif tertentu," terang Ridho.

Baca juga : Kalau Masih Impor, Nggak Akan Bisa Kendalikan Harga

Ketua Komisi VI DPR, Faisol Riza jengkel betul masih ada pelaku usaha yang menahan migor. Menurutnya, persoalan migor saat ini cukup sederhana. Jika barangnya langka, pasti ada penimbunan. Sebab, dalam hitungannya, barangnya ada di mana-mana.

"Nah, ada yang menahan. Ada yang mungkin mereka belanja dengan harga mahal waktu itu, lalu diminta Pemerintah menjual dengan harga yang sudah ditetapkan, lebih murah dari yang mereka beli. Nah, mereka tahan, tentu saja barang menjadi langka," urai Faisol.

Masyarakat di dunia maya tidak kalah jengkel dengan adanya penimbunan migor ini. Mereka meminta polisi segera mencari otak penimbunan itu dan segera membawanya ke penjara.

Baca juga : Pemuka Adat Riau: Moeldoko Layak Jadi Pemimpin Indonesia

"Jahat banget. Mesti dihukum maksimal dan dicabut izin usahanya buat efek jera bagi para penimbun lainnya," usul akun @silent_rooftop.

Sementara, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP), yang gudangnya menjadi sasaran sidak Tim Satgas Pangan Pemprov Sumut, buka suara. Katanya, hasil temuan di gudang pabrik Deli Serdang itu setara dengan 80 ribu karton untuk 2-3 hari pengiriman. "Semua stok yang tersedia, merupakan pesanan dan siap untuk didistribusikan ke para pelanggan kami untuk beberapa hari ke depan," ungkap perusahaan, melalui keterangan resmi, kemarin.

Anak usaha PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) itu juga mengatakan, hasil pabrik mereka diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan migor pabrik mie instan grup perusahaan yang tersebar di seluruh Indonesia. Termasuk di Deli Serdang sebesar 2.500 ton per bulan.

Baca juga : Nenek AS, Orang Ketiga Dunia Yang Sembuh Dari HIV, Ini Pengobatannya

Selain untuk memenuhi kebutuhan sendiri, sawit milik perusahaan diproses menjadi minyak goreng bermerek dalam berbagai ukuran, terutama kemasan 1 liter dan 2 liter, sebanyak 550 ribu karton per bulan. Produk itu distribusikan kepada distributor dan pasar modern yang berada di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Sumatera Selatan dan Jambi. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense