BREAKING NEWS
 

Gebrakan BP2MI Untuk Pekerja Migran Ke Taiwan

Pahlawan Devisa Naik Gaji Biaya Agen Dihapus, Top!

Reporter : KHOIRUL UMAM
Editor : UJANG SUNDA
Jumat, 8 Juli 2022 06:40 WIB
Kepala BP2MI, Benny Rhamdani dalam konferensi persnya di Aula KH. Abdurrahman Wahid BP2MI, Kamis, (7/7/2022). (Foto : Dok. bp2mi).

 Sebelumnya 
Menurutnya, dengan penambahan gaji sebesar 3.000 NTD, jika dikonversikan ke rupiah selama tiga tahun kontrak kerja, maka pekerja di sektor domestik Taiwan mendapatkan keuntungan sebesar Rp 54 jutaan. "Keputusan Taiwan ini tentu menjadi sejarah bagi negara kita," jelas politisi partai Hanura itu.

Tentang biaya service agensi yang kini tak lagi dibebankan kepada pekerja, Benny menggarisbawahi, jangan sampai ada perusahaan yang melanggarnya. Atau melakukan pungutan di luar tanggung jawab pekerja. Jika kedapatan ada perusahaan penempatan pekerja migran melakukan itu, dia akan menjatuhkan sanksi. “BP2MI akan mengajukan pemberian sanksi ke Kemenaker. Bahkan kita tidak segan merekomendasikan pencabutan izin kepada perusahaan tersebut," tegas dia.

Baca juga : Erick: PMI Tak Boleh Jadi Warga Kelas 2, Pejuang Devisa Harus Kita Layani

Benny tak mau disebut pahlawan atas keberhasilan ini. Dia lebih happy menyebutnya sebagai kemenangan merah putih bagi pekerja migran Indonesia.

Keputusan ini tentu jadi angin segar bagi pekerja migran yang akan berangkat ke Taiwan. Menurut Benny, dalam waktu dekat ini, ada 15 ribuan pekerja siap diberangkatkan ke sana. “Totalnya ada 15.419 pekerja yang sudah bisa dan segera berangkat ke Taiwan,” tegasnya.

Baca juga : Janganlah, Pekerja Migran Dikenai Biaya Penempatan

Jumlah sebanyak itu, kata Benny, adalah akumulasi dari pemberangkatan yang batal selama tiga tahun terakhir imbas dari pandemi Covid-19. Rinciannya, 4.076 (batal berangkat pada 2020), 735 (batal berangkat pada 2021) dan 9.978 (batal berangkat pada 2022).

Perjuangan Benny tentu belum selesai. Tak hanya Taiwan, lembaga yang dia pimpin akan terus memperjuangkan kesejahteraan pekerja migran Indonesia di negara-negara lainnya.

Baca juga : BP2MI Minta Kemenaker Tegas Berantas Mafia Pahlawan Devisa

Benny mengatakan, Indonesia adalah negara besar. Tidak boleh anak-anak bangsa punya mental buruh di luar negeri. Kedua belah pihak, baik negara yang mengirim maupun yang menerima harus memiliki kesadaran saling membutuhkan. Sehingga tak ada yang merasa sebagai pihak yang superioritas, dan yang lain subordinat. Semangatnya, adalah kerjasama yang saling menguntungkan, saling menghormati. “Perjuangan untuk pekerja migran Indonesia di Taiwan, adalah kabar baik dan menjadi tahapan awal perjuangan untuk pekerja migran di negara lain,” kata Benny. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense