Sebelumnya
Selain Sri Sultan, salah satu keturunan Pangeran Diponegoro di Yogyakarta, Ki Roni Sodewo juga menolak keinginannya Prabowo. Ki Roni bilang, kemauan Prabowo tidak elok. Apalagi selalu keluar di tahun-tahun politik.
“Statement ini pernah keluar juga. Jadi mohon maaf nggeh, nggak eloklah kalau orang yang sudah meninggal untuk komoditas politik. Saya rasa nggak bagus,” pesan Ki Roni.
Keturunan ketujuh Pangeran Diponegoro itu menyebut, leluhurnya dimakamkan di Makassar justru merupakan keinginan dari sosok Sang Pahlawan. Karena agar bisa lebih menyatu dengan salah seorang putranya yang wafat di sana.
Selain itu, dia bilang Diponegoro memiliki banyak keturunan di Makassar. Bahkan mencapai generasi keenam. Karenanya, Ki Roni meminta siapa saja memahami dan menghormati kondisi tersebut.
Baca juga : Usul Prabowo Pindahkan Makam Pangeran Diponegoro Dinilai Tidak Berguna
“Yang keturunannya aja tidak pernah punya keinginan itu (memindahkan makam). Kenapa orang lain justru selalu saja ada Pilpres seperti itu. Walaupun saya tahu maksud beliau baik,” tegas dia.
Sejarawan Andi Achdian mengingatkan Prabowo untuk mengubur kemauannya memindahkan makam Pangeran Diponegoro. Kenapa? Kalau itu dilakukan, kata dia, ka Prabowo sama saja menghilangkan peninggalan yang berharga dan sebagai tindakan yang bisa merusak sejarah.
Baca juga : 6 Bulan Kemenhan Habiskan Rp 21,5 Triliun, Prabowo Dimanja Sri Mulyani
Di dunia maya, keinginan Prabowo ini juga mendapat banyak penolakan warganet. “Tidak perlu dipindahkan, Makassar adalah bagian sah NKRI,” tulis @MuhammadDjazul1. “Biarlah Kanjeng Pangerang Diponegoro tetap di tanah Makassar,” timpal @eddieHarunovich. “Daripada sibuk mindahin makam lebih efektif memperbaiki tata kota yang jauh lebih dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar,” saran @agusif458.
Akun @SayapSa38474487 menilai, tidak elok mengganggu seseorang yang sudah tenang di kuburnya. “Orang yang sudah tenang itu baiknya kirimi Al-Fatihah, Yasin, cukuplah,” ujarnya. “Yang mau mindahin ngga pakai studi...,” timpal @Blastotheir.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.